Kisaran hitung
Seperti yang sampai saat ini diketahui (dan telah dijelaskan di depan) bahwa kisaran yang paling tepat dalam menghitung koloni pada cawan adalah 30-300 koloni/cawan atau 25-250 koloni/cawan. Permulaan penentuan kisaran ini berawal dari seorang mikrobiologiwan bernama Nersser (1895) yang menyimpulkan bahwa hitungan cawan yang paling baik adalah cawan yang memiliki 10.000 koloni/cawan yang perhitungannya dilakukan dengan mikroskop pada perbesaran rendah. Tiga tahun kemudian muncul pernyataan bahwa cawan yang mempunyai koloni lebih dari 100 koloni/cawan sebaiknya diabaikan. Selanjutnya pada tahun 1897, Hill menyarankan untuk tidak menghitung cawan yang terlalu banyak jumlah koloninya (overcrowded) karena tidak memberikan hasil yang sesuai dengan kenyataan. Kemudian tahun 1908, orang yang sama menyimpulkan tentang kisaran hitung 40-200 koloni/cawan yang digunakan sebagai landasan pelaporan. Kisaran ini diterima pada Comitee Standard Method of Bacteriology Water Analysis (1915) dan diubah menjadi 30-200 koloni/cawan.
Pencetus kisaran hitung 25-250 koloni/cawan dikemukakan oleh Breed dan Dotterrer pada tahun 1916 yang mempublikasikan dalam seminarnya mengenai topik ini. Mereka menentukan kisaran ini berdasarkan alasan supaya hasil perhitungannya tidak menimbulkan kesalahan statistik yang serius. Mereka juga mencatat bahwa jenis bakteri dapat mempengaruhi ukuran koloni dan jumlah koloni yang tumbuh pada cawan. Selain itu komposisi nutrisi dan jarak antar koloni juga mempengaruhi jumlah koloni per cawan karena koloni tetangga mungkin dapat menghambat pertumbuhan atau menstimulus koloni didekatnya (seperti B. bulgaricus yang distimulus oleh adanya molds). Breed dan Dotterrer memakai tiga kali plating tiap pengenceran (triplicate plating) dalam percobaanya dan memilih cawan yang masuk kisaran dari tiap pengenceran. Pada analisa ini cawan yang memiliki jumlah koloni <30>400 dianggap tidak memenuhi syarat, sedangkan cawan yang memenuhi syarat itu sendiri berjumlah antara 50 dan 200 koloni/cawan. Pencetus lainnya adalah Tomasiewicz (1980) yang menyimpulkan bahwa kisaran hitung untuk plate count dengan ulangan 3 kali (triplicate) yaitu 25-250 koloni/cawan. Kesimpulan ini didapat dari data analisa susu (raw milk) pada tiga eksperimen yang berbeda.
USP (United States Pharmacopoeial) merekomendasikan untuk menggunakan kisaran hitung antara 25 dan 250 koloni/cawan untuk bakteri pada umumnya dan Candida albicans. Sedangkan kisaran yang disarankan jika menganalisa jumlah Aspergillus niger adalah 8-80 koloni/cawan. ASTM (American Standard Testing and Methods) menyarankan untuk menggunakan ksiaran hitung 20-80 koloni/membran jika menggunakan teknik filtrasi membran, 20-200 koloni/cawan untuk spread plate dan 30-300 koloni/cawan untuk pour plate. FDA BAM (Food and Drug Administration, Bacteriological Analytical Manual) merekomendasikan 25-250 koloni/cawan sebagai kisaran hitung secara keseluruhan.
Batas atas kisaran hitung.
Istilah untuk menggambarkan jumlah koloni yang melebihi batas atas kisaran hitung adalah TNTC (Too Numerous To Count). ASTM menyarankan untuk melaporkan TNTC sebagai lebih besar dari batas atas, misalnya >200 CFU pada cawan dari pengenceran 1/10, maka pelaporannya adalah >2000 CFU/ml(g). Penjelasan logika mengenai alasan adanya batas atas kisaran hitung dapat diperhatikan pada gambar berikut.
Kenapa pada pengenceran 1/10 jumlah koloni yang diamati lebih kecil dari pada jumlah koloni yang sebenarnya dalam satuan volum yang sama?. Hal ini karena pertumbuhan koloni yang terlalu penuh/banyak dalam cawan dengan diameter yang sama. Seperti yang telah dikemukakan bahwa semakin banyak koloni yang tumbuh pada permukaan agar, maka antar koloni dapat saling mempengaruhi baik menekan atau menstimulus pertumbuhan koloni tetangganya dan juga perebutan nutrisi dan tempat yang semakin ketat. Oleh karena itulah banyak koloni yang “hilang” sehingga menampakkan pengurangan koloni yang muncul pada cawan. Alasan inilah yang membatasi kisaran hitung pada 250 atau 300 koloni
Batas bawah kisaran hitung
Titik konsentrasi pada batas bawah kisaran hitung ini berada pada pelaporan Limit of detection / LOD (1 CFU) dan Limit of Quantification / LOQ (<25CFU atau <30>LOD dan LOQ dan >LOD.
Hal ini sangat penting jika kita menganalisa sampel dengan spesifikasi pada kisaran yang kurang dari batas bawah kisaran hitung. ASTM menyarankan supaya analis melaporkan<1>
FDA BAM menyarankan jika menghitung di bawah batas bawah kisaran hitung maka dilaporkan sebagai
Cara menghitung
Khusus untuk spread plate (aerobic plate count).
1.Dipilih cawan yang mempunyai koloni 25-250 koloni atau 30-300 koloni. Lalu dihitung dengan rumus :
Pada contoh 2 ini tidak dapat dimasukkan ke dalam rumus karena terdapat kesalahan dalam tekniki menganalisanya. Pada rumus terdapat n1 dan n2. kenapa tidak ada n3? Karena setiap pengenceran diencerkan 1/10-nya sedangkan kisarannya adalah 25-250 koloni. Pada kasus diatas pada pengenceran 1/100 (250) diencerkan 1/10-nya didapat 181. seharusnya sekitar 25 koloni, sehingga tidak mungkin ada n3.
2. Jika dijumpai cawan yang memiliki koloni diluar kisaran 25-250 maka dipilih cawan yang mempunyai jumlah koloni yang paling mendekati. Jika dijumpai cawan dengan jumlah koloni <25>
Jika dijumpai cawan dengan jumlah koloni >250 maka dipilih cawan yang berjumlah paling mendekati batas atas kisaran tersebut.
*EAPC (Estimated Aerobic Plate Count) atau jumlah yang diperkirakan.
3. semua cawan yang memiliki pertumbuhan koloni yang menyebar di permukaan agar dilaporkan sebagai koloni menyebar (spreader/ SPR) atau kecelakaan laboratorium (Lab Accident/ LA).
4. Semua cawan yang memiliki koloni rata-rata 100CFU/cm2 dilaporkan dengan perkiraan lebih besar dari 100 kali dari tingkat pengenceran tertinggi
Tata cara diatas digunakan khusus untuk plate count dengan teknik spread plate atau yang disebut Aerobic Plate Count. Untuk teknik plating dengan pour plate atau filtrasi membran pada dasarnya prinsip-prinsip mengenai perhitungannya adalah sama, hanya disesuaikan dengan kisaran hitung yang telah dipersyaratkan.
Pembulatan dan merata-ratakan.
Pembulatan diperlukan jika dijumpai hasil perhitungan dengan tiga digit angka signifikan. Menurut USP dan ASTM, pembulatan dibulatkan keatas jika digit ketiga adalah ≥5 dan pembulatan dibulatkan ke bawah jika digit ketiga adalah <5.>Sedangkan menurut BAM dibulatkan ke atas jika digit ketiga ≥6 (6,7,8,9) dan dibulatkan ke bawah jika ≤4 (4,3,2,1). Bila digit ketiga adalah 5 maka dibulatkan ke atas jika digit kedua adalah ganjil dan dibulatkan ke bawah jika digit kedua adalah genap.
referensi :
Anonim. Dilution Theory and Problems. http://www.bio.fsu.edu /courses/mcb4403L/dilution.pdf. diakses pada 2 Oktober 2009
Anonim. Dilution and Spread Plate Technique (For obtaining isolated cultures and estimating cell number in a sample)http://a-s.clayton.edu/furlong/ BIOL3250. diakses pada 2 Oktober 2009
Beishir, Lois. 1991. Microbiology in Practice : A Self Instructional Laboratory Course. Harper Collins Publisher Inc., New York.
Capuccino, J. G.and Natalie S. 2000. Microbiology A Laboratory Manual. Benjamin/Cummings Publishing Company Inc., Menis Park, California.
Cowhx, N. D., dan M. D. Morisetti. 1969. Microbiological Techniques - Some Statistical Aspects. National College of Food Technology, Surrey. Joint Symposium on Bacterial Standards, Food and Microbiology Groups.
Martin, L and J.T. Peeler. 1998. Aerobic Plate Count. Bacteriological Analytical Manual. Chapter 3.
Niemi, R. M. dan S. I Niemelä. 2001. Measurements Uncertainty in Microbiological Cultivation Methods. Accreditation and Quality Assurance: Journal for Quality, Comparability and Reliability in Chemical Measurement, Springer Berlin Vol 6. No 8 372-375.
Robert J. Blodgett. 2007. Mathematical Treatment of Plates With Colony Counts Outside The Acceptable Range. Journal of Food Microbiology, Vol 25, June 2008, 633.
Sutton, Scott. 2006 Counting Colonies. http://www. microbiol.org/white. papers/ WP.count . colony.htm. diakses pada 2 Oktober 2009.
Sutton, Scott. 2006. Harmonization of The Microbiological Limit Test – Enumeration. http://www.microbiol.org/white.papers/WP.count.colony.htm. diakses pada 2 Oktober 2009
Snyder, T.L.1947. The Relative Errors of Bacteriological
Plate Counting Methods. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC526601/ diakses pada 2 Oktober 2009
Tortora, G.J., B.R. Funkee and C.L. Case. Microbiology An Introduction. Addison Wesley Longman Inc., New York.