Yayasan Hock An Kiong yang merupakan sebuah yayasan pembangunan vihara yang juga bernama Vihara Hock An Kiong di kota Batam hampir setiap tahun berpartisipasi dalam perayaan hari Raya Idul Fitri dengan memberi sedekan kepada fakir miskin.
Langkah itu dilakukan sebagai wujud solidaritas kepada sesama dan rasa untuk berbagi rejeki kepada masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun ini, yayasaan umat Budha itu memberi bantuan kepada 1.000 pakir miskin di kelurahan Belian Batam Centre.
Eddy C Lummawie L Penanggungjawab Vihara Hock An Kiong menyebut sedekah yang diberikan itu merupakan partisipasi dari umat Budha yang tergabung dalam yayasan yang dilakukan secara sukarela. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir dan mie instan.
"Ini merupakan kegiatan sosial yang rutin kami gelar setiap tahun. Dan tahun ini kita adakan di lokasi proyek pembangunan vihara," kata Eddy.
Bantuan yang diberikan tersebut mungkin tidak terlalu tinggi nilainya, namun bagi masyarakat tidak mampu akan cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan lebaran.
Seperti yang dikemukakan oleh seorang warga yang mendapat bantuan, Budi yang mengaku sangat berterima kasih kepada Yayasan Hock An Kiong yang telah memberikan bantuan kepada dia dan masyarakat Belian lainnya.
Bantuan tersebut sangat membantu warga yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok menyusul naiknya harga sembako pada Bulan Ramadhan ini.
Lurah Kampung Belian, Azlan Mazda menyambut baik langkah yang dilakukan Etnis tiong hoa di Batam tersebut karena juga ikut membantu pemerintah dalam memberdayakan kaum dhuafa. Selain itu, kebutuhan warga menjelang lebaran juga meningkat yang menyebabkan harga terus melambung, oleh karenanya bantuan sembako yang diterima warga tak mampu itu akan sangat membantu mereka.
Hal yang sama juga dilakukan oleh warga Singapura beragama Islam yang tergabung dalam Lovelink Connection. Komunitas warga Singapura Muslim itu sejak awal puasa lalu telah mengalang dana untuk diberikan kepada kaum dhuafa dan yatim piatu di Batam.
Norsidah pengurus Loveling Connection mengatakan, pihaknya memberi bantuan secara periodic kepada kaum dhuafa dan yatim piatu di Batam dan saat ini mereka memberi bantuan kepada Panti Asuhan (PA) Permate (Persatuan Remaja Masjid Tembesi).
Menurut dia, bantuan tersebut diperoleh dari warga Singapura Muslim yang bekerja di batam dan juga yang ada di Singapura.
”Selain dari pekerja muslim Singapura yang ada di Batam, dana ini juga dari kawan-kawan muslim kami di Singapura dan dikemas dalam majelis iftar (buka bersama),” kata Norsidah.
Menurutnya, banyak warga Singapura beragama Muslim yang ingin memberi bantuan kepada fakir miskin di Batam namun mereka kesulitan untuk mendapatkan data dan informasi tentang warga miskin tersebut. Di Singapura sendiri sulit menemukan warga miskin sehingga mereka mengalihkan bantuan dan sedekahnya kepada warga miskin di negara lain termasuk di Indonesia .
Nilai bantuan yang diberikan menurut Norsidah tidak seberapa namun, mereka berharap para penerima bantuan bisa menerimanya dengan ikhlas. Pemberian bantuan itu selain sebagai sedekah juga diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas antar sesama muslim di Indonesia dan Singapura. (gus).