Sedikit mereview perkembangan pasar wilayah Jateng-DIY, juara pertama di raih oleh kota Semarang dimana mulai hari minggu sudah curi start lebih dulu dengan harga Rp. 12000 dan pada senin pagi sudah pada level Rp. 13.300 - 13.800 dan distibusi lancar cenderung susah dapat barang dari lokal sehingga beberapa distributor harus mendatangkan barang dari Jogja dan Solo. Secara mengejutkan, Solo yang biasanya selalu di posisi rendah diam-diam sudah berada pada level Rp. 12.500 di minggu sore dan bertahan sampai senin siang. Daerah Sukorejo menyusul kesuksesan Semarang dengan membuka pada harga Rp. 12.500 dan info terakhir yang masuk ditutup pada harga Rp. 12.800. Wilayah Purwokerto meliputi Tegal, Banyumas, Bumiayu dari pagi sekali sudah "woro-woro" buka harga minimal Rp. 12.000 dan sore harus ditutup menguat di level Rp. 12.500 - Rp. 12.800. Kali ini Jogja harus puas menjadi juru kunci, dimana saat kota-kota lain sudah berlomba harga pagi masih buka Rp. 11.500 baru siang setelah yang lain istirahat di level Rp. 12.000 jogja baru mengikuti, sehingga saat SMS Info informasi-budidaya merelease harga siang Jogja sudah kehabisan barang (semoga beneran) meski dibeli dengan harga lebih mahal Rp. 500 masih juga tidak dapat barang.
Secara sederhana, masa indah tersebut bagi pelaku yang "cermat" semisal pada hari sabtu harus pusing dengan stock yang masih 1 ton(1000 kg) yang dibeli dengan harga Rp. 10.000 (relatif mahal pada saat itu) dan kenaikan terakhir sebesar Rp. 2000, maka jika di hitung matematika pelaku tersebut bisa mendapatkan keuntungan : 1000 kg x Rp. 2.000 = Rp. 2 juta.... jumlah yang cukup lumayan untuk berlebaran. Berapakah yang kita dapatkan??? mari kita hitung.... sekali lagi terimakasih untuk SMS INFO Central Unggas