Seorang pedagang di Pasar Induk Jodoh Batam, Harahap mengatakan harga tepung terigu segi tiga biru saat ini 7.000 rupiah per kilo gram dan untuk merek biasa (non Segi tiga biru) harganya 5.000 rupiah per kilo gram. Harga itu mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari harga sebelum Ramadhan yang 6.000 rupiah per kilo gram untuk terigu segitiga biru dan 4.000 rupiah untuk terigu non segitiga biru.
Menurutnya, terigu merek segi tiga biru memang cukup tinggi karena permintaanya meningkat selama puasa dan jelang lebaran ini. Pasalnya terigu tersebut banyak digunakan untuk membuat kue lebaran sedangkan terigu yang merek biasa atau Non Segi Tiga Biru banyak digunakan oleh pedagang gorengan.
Peningkatan harga terigu tersebut kata dia lajim terjadi pada saat Ramadhan dan jelang lebaran karena memang permintaan tinggi pada saat itu, meskipun stok tersedia. Selama ini, pasokan terigu di datangkan dari Jawa namun beberapa pedagang di Batam juga banyak mendatangkan terigu dari Singapura dan Malaysia , namun harganya relatif sama dengan terigu dari Jawa.
Peningkatan harga terigu juga terjadi di pasar tradisional lainnya seperti di Pasar Batu Aji, Pasar Batam Centre dan Pasar Bengkong. Harga terigu di pasar tradisional tersebut rata rata mengalami peningkatan 5-10 persen.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batam menjamin pasokan (stok) Sembako seperti terigu jelang lebaran ini cukup. Stok terigu di Batam saat ini mencapai 500 ton, jumlah itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga untuk membuat aneka kebutuhan jelang lebaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Ahmad Hijazi mengatakan, brang-barang kebutuhan vital atau Sembako tersedia sampai dua bulan ke depan setelah lebaran, selain menyiapkan stok terigu, pemerintah kota Batam juga menyiapkan stok barang lainnya seperti minyak goreng saat ini sebanyak 1.000 ton, daging 900 ton dan telur 300 ton.
"Kita minta para pemasok tepung terigu ke Batam jangan bermain-main apalagi melakukan penimbunan serta lalai terhadap pendistribusian karena kami akan langsung melakukan tindakan,” katanya, Senin (30/8).
Meskipun stok cukup, Pemerintah Kota Batam tidak menjamin harga di pasaran akan stabil karena Pemerintah tidak bisa mengintervensi harga tersebut. Meski demikian pemerintah akan siap melakukan operasi pasar jika harganya melambung.
“Pengawasan tetap dilakukan dengan memperhatikan jenis sembako sesuai yang dibutuhkan masyarakat jelang lebaran, seperti telur dan tepung terigu,” katanya.
Sementara itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Batam menyiapkan stok beras sebanyak 2.500 ton untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang lebaran.
Stok beras tersebut akan didistribusikan melalui operasi pasar (OP) bersama Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Perindag dan ESDM) Kota Batam.
Kepala Bulog Batm, Abdul Syukur mengatakan, beras untuk antisipasi kebutuhan jelang lebaran sudah di siapkan sejak awal puasa dan akan di distribusikan oleh Disperindag. Beras yang dijual Bulog tersebut memiliki kualitas sama dengan beras menengah di pasaran namun harganya relative murah yakni sekitar 5.275 rupiah per kilo gram. (gus).