Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak babi, sebab 60% dari seluruh biaya dihabiskan untuk keperluan babi (bibit) dan 80% untuk keperluan babi fattening. Walaupun secara alami babi makannya rakus, bahkan makan apapun dan tak ada yang ditolak namun mereka perlu makanan dengan perhitungan yang betul demi memperoleh hasil yang maksimal. Bahan-bahan makan harus mengandung zat-zat atau unsur-unsur yang diperlukan babi yakni:
- 1. Karbohidrat (Hidrat arang) dan serat kasar
Karbohidrat penting bagi tubuh babi sebagai sumber kalori dan tenaga, kelebihan karbohidrat disimpan di dalam hati dalam bentuk polycon atau diubah menjadi lemak disimpan di dalam tubuh. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah : Jagung, Katul, Tapioka (tepung singkong), ketela rambat, gandum, beras dll.
- 2. Lemak (fat)
Seperti halnya karbohidrat lemak juga berfungsi untuk menimbulkan energi, sehingga babi bisa bergerak atau melakukan aktvitasnya. Sumber lemak ialah kacang tanah, kedelai, katul. Babi yang kekurangan lemak timbul gejalah:
ü Kulit sperti bersisik
ü Bulu sekitar bahu dan leher rontok
Untuk mengatasi hal tersebut, bisa ditambah zat lemak 10% pada ransumnya.
- 3. Protein
Protein terdiri dari berbagai asam amino yang berfungsi :
ü Membentuk sel baru, misalnya pada anak babi atau babi muda
ü Untuk mengganti sel-sel yang rusak
ü Untuk berproduksi, misalnya susu dan daging.
ü Dll
Kekurangan protein:
ü Pertumbuhan lambat
ü Nafsu makan berkurang, akibatnya berat badan menurun
ü Penggunaan makanan lainnya kurang efisien
Bahan makanan yang mengandung protein antara lain:
ü Tepung ikan
ü Susu skim
ü Bungkil kedelai
ü Bungkil kelapa
- 3. Mineral
Babi secara alami memerlukan unsur-unsur mineral yang diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hijauan dan akar-akar dari dalam tanah. Namun babi yang terkurung akan kekurangan mineral, bila pemberian makanan kurang terjamin. Mineral yang diperlukan babi 1-1,5%. Hal ini bisa diberikan dalam bentuk tepung tulang, tepung ikan, kapur dll. Mineral atau berbagi macam garam seperti :
- Calsium (Ca) : diperlukan untuk pembentukan tulang dan jaringan lainnya; juga pembekuan darah, penting untuk keluarnya air susu, oleh sebab itu penting buat:
ü Babi-babi dan induk bunting
ü Babi-babi dan induk yang sedang menyusui
ü Anak babi yang sedang tumbuh (grower)
Kekurangan Calsium dapat berakibat:
ü Kehilangan nafsu makan, pertumbuhan terlambat
ü Menimbulkan rachitis
ü Mengganggu perkembang biakan
ü Babi induk kurang air susunya
ü Anak dalam kandungan menjadi lema dan mati.
- Phospor (P) : erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, sel jantan dan betina dalam alat reproduksi. Dan berguna bagi assimilasi karbohidrat dan lemak.
- Besi (Fe)= iron
Zat besi adalah unsur utama dalam darah, yang berguna untuk pembentukan haemoglobin yang akan membawa oxygen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi babi akan menderita anemia.
- Tembaga (Copper)
Unsur ini berhubungan erat dengan zat besi dalam pembentukan darah. Kekurangan zat tersebut, pada babi menimbulkan scours (mencret).
- Seng (Zinc)
Kekurangan zat tersebut menimbulkan penyakit yang disebut (Parakeratosis) yang gejalahnya:
ü Pertumbuhan kurang normal
ü Nafsu makan kurang
ü Luka-luka pada kulit
ü Kuli kemerah-merahan, terutama bagian perut
ü Bulu sedikit
- 4. Vitamin-vitamin
Vitamin dari kata: vita=hidup, dan amine=mengandung N. vitamin merupakan zat makanan yang diperlukan tubuh untuk mengatur atau mengolah zat-zat makanan lainnya hingga bisa dipergunakan oleh tubuh. Adapun vitamin-vitamin yang penting ialah :
- Vitamin A diperlukan babi segala umur, terdapat dalam minyak ikan, tanaman-tanaman yang berwarna hijau, wortel, jagung kuning, vitamin ini bisa ditambahkan pada ransum berbentuk premix. Kekurangan Vitamin A:
ü Secara umum dapat berakibat abortus, rheumatik, anak babi lemah, penyakit mata, scours (mencret), muda kena infeksi.
ü Pada babi muda, menyebabkankematian dan pertumbuhan menjadi kerdil.
ü Pada babi dewasa dapat mempengaruhi: kesuburan, kemampuan menghasilkan air susu.
- Vitamin B, yang dimaksud dengan vitamin B. ialah gabungan atau suatu kompleks dari banyak vitamin (Vitamin B1/Thiamine, B2/Riboflavine, B6/Pyridodoxine & B12).
- Vitamin C, kekurangan vitamin C dapat menimbulkan darah keluar dibawah kulit; dan persendian, gigi menjadi longgar. Umumnya defisiensi terhadap vitamin C jarang terjadi asal babi banyak diberi hijauan.
- Vitamin D. berguna mengatur untuk imbangan kerja Ca dan P dalam pembentukan tulang; terlebih-lebih pada babi bunting atau babi muda. Mereka yang kekurangan vitamin D dapat menderita rachitis.
- Vitamin E. dikenal dengan vitamin anti steril, babi membutuhkan vitamin E untuk kesuburan yang normal baik jantan maupun betina. Vitamin ini banyak terdapat pada kecamba, biji-bijian sebangsa padi, dan leguminosa (bagi yang berwarna hijau).
- 5. Air
Fungsi air dalam tubuh ternak amat penting:
ü Mengatur temperatur (panas) tubuh
ü Melumatkan makanan dalam proses pencernaan
ü Mengeluarkan bahan-bahan yang tak berguna
- 6. Antibiotik
Disamping babi mengeluarkan zat-zat makana dan vitamin tersebut diatas, baiklah apabila ransum ditambah dengan antibiotic. Karena dengan menambahkan sedikit antibiotik kepada makan:
ü Dapat meningkatkan berat hidup babi
ü Meningkatkan atau menstimulir pertumbuhan dan mencegah penyakit
ü Meningkatkan efisiensi terhadap perubahan makanan.
ü Dlm hal ini bisa memberi teramycin TM 10 dll. Dosi biasanya sudah ada petunjuk pabrik.
Penambahan Hijauan kering dan segar juga sangat dibutuhkan sebagai makanan tambahan
Tabel 1. Zat-zat yang terkandung di dalam bahan makanan
Bahan makanan | Air % | Prot. kasar % | Lemak kasar % | Serat kasar % | Ca % | P % | Hidrat arang % |
Kaya Protein Tepung ikan Susu skim (powder) Bungkil kedelai Bungkil kelapa | 8,5 8 9,5 9 | 53,3 33 48,5 19,5 | 6,5 1 1 7,5 | 1,5 0 6,5 13 | 10,5 1,3 0,4 0,2 | 5 0,9 0,7 0,5 | 49 68 69 73 |
Biji-bijian Jagung kuning Jagung putih Katul no. 1 Katul no. 2 | 12 11,5 9,5 9 | 8,5 9 13,5 8 | 4,5 4,5 16,5 6 | 3 2 7 20,5 | 0,05 0,1 0,15 0,25 | 0,3 0,3 1,9 1,1 | 80 81 60 29 |
Lain-lain Tepung daun Lamtoro Tepung kerang Gula | 8,5 - - | 19,5 - - | 3 - - | 11 - - | 1,9 24,5 | 0,2 - - | 45 - 76 |
Catatan No 1: katul pabrik; no.2 katul dari beras tumbuk/kasar
Cara Menyusun Ransum
Yang dimaksud dengan ransum: sejumlah bahan makanan atau campuran dari beberapa bahan makanan yang diberikan kepada ternak dalam waktu tertentu, misalnya satu hari satu malam. Penyusunan ransum ini harus diusahakan adanya zat-zat yang diperlukan, dengan memilih makanan dari lingkungannya yang secara ekonomis masih menguntungkan.
Penyusunan ransum sangat bervareasi dan berbeda-beda, titik berat ransum terletak pada kadar protein dan hidrat arang. Dengan demikian pedoman menysun ransum makanan babi dipergunakan Imbangan Protein (IP). Imbangan ini menunjukkan suatu perbandingan antara protein dapat dicerna (Prdd) dengan Martabat Pati (MP). Martabat Pati ialah: angka yang menunjukkan kg (gr) pati murni yang sama besar dayanya dengan 100 kg (gr) dari bahan makanan itu untuk membentuk lemak badan yang sama banyaknya dalam tubuh.
Karena bahan pakan tidak ada yang sempurna, bisa sesuai dengan kebutuhan ternak, maka menyusun ransum dengan beberapa bahan pakan akan lebih baik, kerena bahan-bahan tersebut akan saling melengkapi dan menutupi kekurangan (Supplementeary Effec).
Memilih bahan pakan:
ü Mudah diperoleh, sebaiknya berasal dari daerah sekitar
ü Tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup (kontinuitas terjamin) dan harga yang layak, tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.
Dalam menyusun ransum harus memperhatikan kebutuhan untuk setiap umur babi:
- Starter (semenjak meyusui sampai umur 8-10 Mgg)
- Grower (sesudah fase starter – umur 6 bulan)
- Fatterner (babi yang digemukkan sebagai babi potong)
- Breeding (babi bibit, babi dara, babi bunting)
- Laktasi (babi menyusui)
Tabel 2. Keperluan menurut phase dan tujuan peternak.
Bahan | Starter % | Grower % | Fattener % | Breeding % | Laktasi % |
| 35-60 - 5-10 0-20 5-15 - 0-3 1 | 25-60 0-10 5-10 - 2-10 0-3 5 1,5 | 25-60 0-25 - - 2-5 2-7 5 1,5 | 15-40 0-15 2-5 - 2-7 0-7 5 1,5 | 20-50 5-10 5-10 - 5-10 0-7 5 1,5 |
| 20-22 70 4 | 17 68 6 | 14,5 69 6 | 14,5 64 8,5 | 18,5 66 7 |
Catatan * Lihat cara menghitung Prdd; **; Ada petunjuk dari pabriknya.
Cara menghitung Kadar Protein dalam Ransum (Metode Perason Square)
Contoh :
Ransum mengandung protein 21% dan terdiri dari 2 macam bahan makan yaitu katul dan ikan teri, masing-masing bahan dapat dicari berapa kg, dengan diketahui terlebih dahulu kadar protein masing-masing bahan tadi dengan jumlah ransum yang akan dibuat 100 kg untuk menhitung sebagai berikut:
ü Katul kadar protein 13,5%
ü Ikan teri kadar prptein 53,3%
Kemudian:
- buat segi empat dengan diagonal
- tempatkan kandungan protein yang dikehendaki ditengah-tengah segi empat
- tempatkan besarnya protein bahan I di sudut kiri atas, dan kandungan protein bahan II disudut kiri bawah.
- tentukan perbedaan angka yang ditengah segi empat dengan angka yang terletak disudik kiri atas dan kiri bawah, dan tempatkan perbedaan itu pada sudut kanan bawa dan kanan atas.
- angka pada sudut kanan atas adalah jumlah baian bahan ke I dan pada sudut kanan bawah adalah bagian bahan ke-II
Bahan I 13,5 32,3 Bagian I (katul)
21
Bahan II 53,3 7,5 Bagian II (ikan teri)
Jumlah Bagian I dan II 39,8
Perbandingan bahan I : II = 32,3 : 7,5 = 100 kg
Jadi bila ransum disusun sebanyak 100 Kg maka:
Banyaknya bahan I (katul) = 32,3/39,8 x 100 kg = 81,16 kg = dibulatkan 81 kg
Banyaknya bahan II (teri) = 7,5/39,8 x 100 kg = 18,b4 kg = dibulatkan 19 kg
Jumlah 100 kg dengan kadar protein 21%.
Dengan mengetahui perhitungan tersebut maka peternak dapat menyusun ransum sendiri sesuai peruntukannya dengan memperhatikan kandungan protein bahan makan yang ada.
DAFTAR SUSUNAN ZAT-ZAT MAKANAN
(Dari bahan Kering)
Copyright 2012 Info Berita Tips Unik Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates | Artikel Cerita Gratis