Kamis, 16 September 2010

Pencegahan Penyakit Ayam yang Menular




Periode starter sangat penting dilakukan dengan baik dan teratur, karena akan menentukan berhasil atau tidaknya pemeliharaan ayam pada periode tersebut. Beberapa penyakit yang sering menyerang dan mudah menimbulkan wabah, diantaranya penyakit coccidiosis, pullorum, ND = cekak, omphalitis, CRD (penyakit pernafasan) dan snot.

Tanda-tanda penyakit, pencegahan dan pengobatan penyakit dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Coccidiosis

Sering disebut penyakit berak darah menimbulkan kematian. Disebabkan oleh protozoa genus Eimeria.

Tanda-tanda dari penyakit ini :

· Anak ayam terlihat lesu

· Sayap agak tergantung ke bawah

· Bulu agak berdiri dan tidak mengkilat

· Mencret bercampur darah

· Pucat

· Angka kematian yang tinggi pada ank ayam umur 6 – 10 hari.

Pencegahan : sanitasi yang sempurna

Pengobatan : berikan coccidiostat umur satu hari sampai umur 3 bulan. Obat yang bisa digunakan : Sulfamezathin, trisulfa, sulfaquinoxaline, bifuran.

b) Pullorum

Disebabkan oleh bacteri Salmonella pullorum. Penyakit ini sering disebut dengan berak kapur.

Tanda-tanda penyakit :

· Anak ayam mati umur satu hari sampai 3 minggu.

· Anak ayam menunduk di bawah alat pemanas

· Mata agak tertutup dan sayap terkulai

· Mencret berwarna putih berbusa melekat sekitar anus (sering disebut dengan berak kapur).

Pencegahan : jangan membeli anak ayam yang dihasilkan oleh induk yang terkena penyakit ini.

Pengobatan : berikan Sulfaquinoxaline, nitrofurazolidone, dan sebagainya.

c) Newcastle Disease (ND).

Disebabkan oleh virus paramyxo.Penyakit ini sering disebut tetelo, cekak dan toun.

Tanda-tanda penyakit :

· Kehilangan nafsu makan

· Sesak nafas

· Ngorok

· Bersin

· Produksi telur turun

· Bila penyakit sudah akut ditandai de4ngan tortikolis (leher berputar).

· Angka kematian bisa mencapai 60- 80%.

Pencegahan : penyakit ND tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah melalui vaksinasi.

d) Omphalitis

Penyakit ini akibat infeksi bakteri ikutan seperti coliform, staphylococcus, pseudomonas, dan lain-lain.

Tanda-tanda penyakit :

· Mengantuk

· Kepala merunduk

· Berlindung di dekat sumber panas

· Pusar meradang

· Kematian terjadi sejak menetas sampai umur 15 hari.

· Angka kematian bisa mencapai 15 %.

Pencegahan : suhu, kelembaban dan sanitasi dalam mesin tetas perlu diperhatikan.

e) Chronic Respiratory Disease (CRD)

Penyakit pernafasan menahun yang disebabkan oleh Mikoplasma galiseptikum atau Mikoplasma Synoviae.

Tanda-tanda penyakit :

· Getah radang cair keluar hidung

· Cairan busa dari mata

· Nafas ngorok

· Bersin

Pencegahan : isolasi ternak dan usahakan bibit diperoleh dari kelompok yang bebas penyakit.

Pengobatan : berikan basitrasin erthomisin, tilosin, spektinomisin dan linkomisin.

f) Infectious Coryza (snot)

Penyakit ini disebut pilek ayam atau snot. Penyebabnya bakteri Hemophilus gallinarum.

Tanda-tanda penyakit :

· Pembengkakan dan busung pada daerah muka

· Keluar lendir yang lengket dan kental dari rongga hidung yang berbau busuk.

· Ayam bersin-bersin

· Nafsu makan dan minum turun

· Pernafasan cepat dan ngorok

· Diare

· Angka kematian bisa mencapai 50 %

Pencegahan : tatalaksana kandang dan sanitasi lingkungan.

Pengobatan : sulfatiasol atau sulfadimetoksin.
◄ Newer Post Older Post ►