Minggu, 05 September 2010

Jenis Iklim Untuk Ternak Sapi

jenis iklim untuk ternak sapi
Hewan ternak akan hidup dengan nyaman apabila berada di daerah yang memiliki iklim ideal yang sesuai dengan  spesies mereka. Apabila hewan hidup di lingkungan yang bersuhu kritis (suhu diatas atau dibawah normal) maka hewan akan dipaksa untuk beradaptasi. Akibatnya, hewan akan mengalami stress, yang akhirnya kembali kepada tingkat pertumbuhan dari hewan ternak tersebut.



Iklim di Indonesia pada umumnya tergolong panas dan lembab, dengan curah hujan rata-rata diatas 1.800 mm/tahun, kelembaban udara diatas 60 %, serta perbedaan suhu udara antara siang dan malam sekitar 2 – 5 derajad celcius. Akan tetapi sesungguhnya ada beberapa  tipe iklim yang ada di Indonesia yaitu :



Tipe Iklim basah

Daerah dengan tipe ini memiliki suhu sedang dengan curah hujan yang sangat tinggi yang menyebabkan kelembaban udara pun menjadi sangat tinggi. Daerah ini biasanya memiliki hutan lebat dengan pepohonan dan semak-semak yang tumbuh rapat. Di daerah ini pepohonan  dapat tumbuh dengan cepat termasuk hijauan pakan ternak.  Oleh sebab itu daerah ini ketersediaan  hijauan pakan ternak terjamin sepanjang tahun. Akan tetapi , daerah seperti ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti :




  • Produk-produk hasil peternakan yang berkadar protein tinggi cepat membusuk  karena bakteri dan parasit hidup subur di daerah seperti ini.
  • Curah Hujan yang tinggi cenderung menggerus lapisan tanah atas (top soil) pada lahan-lahan yang  ditanami hijauan pakan ternak. Sehingga apabila digunakan untuk penanaman hijauan, nilai gizi seperti protein dan mineral yang terkandung dari hijauan pakan ternak yang dihasilkan bernilai rendah



Tipe Iklim Setengah Basah

Daerah ini memiliki suhu yang relatip tinggi pada musim panas dan kelembaban yang rendah pada musim hujan. Umumnya merupakan padang rumput dengan pepohonan lebat yang biasa disebut sebagai “Savana”. Contohnya adalah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kekurangan dari daerah ini untuk pemeliharaan sapi adalah tidak ada jaminan kontinuitas hijauan pakan ternak.




Tipe Iklim Setengah Kering

Daerah ini ditandai dengan kelembaban yang rendah karena matahari yang selalu bersinar cerah dengan curah hujan sedikit serta perbedaan suhu antar siang dan malam cukup terasa. Umumnya berupa padang rumput berukuran pendek diseling dengan pepohonan yang terpencar-pencar atau biasa disebut sebagi “Stepa”. Walaupun di daerah beriklim seperti ini, bakteri dan parasit tidak terlalu mengganggu karena mudah diberantas, usaha peternakan sapi tidak dapat berjalan dengan baik, karena ketersediaan air selalu menjadi masalah.




Tipe Iklim Kering

Pada tipe iklim ini, curah hujan sangat rendah sehingga tumbuhan pun sangat jarang. Daerahnya ditandai dengan padang pasir. Daerah ini tidak direkomendasikan untuk peternakan karena hijauan dan air sulit diperoleh.



Sumber :


  • indoforum.org
  • Sapi Potong (A.S. Sudarmono)


ABRIANTO W. WIBISONO

Praktisi Bisnis

dan Wakil Bendahara DPP PPSKI
◄ Newer Post Older Post ►