Selasa, 07 September 2010

Chronic Respiratory Disease (CRD)

CRD adalah penyakkit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini terjadi secara berlarut-larut dan menyebabkan gangguan terutama pada saluran ppernapasan unggas. CRD dijumpai hampir pada semua peternakan ayam ras. Salah satu gejala CRD adalah ngorok sehingga peternak sering menyebutnya penyakit ngorok. Dilapangan, kejadian CRD murni jarang ditemui dan umumnya sudah ada komplikasi dengan penyakit lain terutama Escerica coli, sehingga disebut CRD kompleks.

CRD menyebabkan kerugian karena menyebabkan kematian embrio, kematian anak ayam, laju pertumbuhan rendah, mutu karkas menurun dan produksi telur menurun. Selain itu juga menyebabkan kerugian tidak langsung yaitu: meningkatnya kepekaan terhadap infeksi E. coli (collibacilosis). Haemophilus paragallinarum, IB dan ND.

Penyebab Penyakit
CRD pada ayam disebabkan oleh bakteri mycoplasma galliseptikum, bersifat Gram(-) dan berbentuk pleomorfik yang biasanya kokoid. ayam yang telah sembuh akan bertindak sebagai pembawa bibit penyakit dan sebagai sumber penularan ke ayam lain yang sehat. CRD dapat menyerang ayam semua umur. Angka kesakitan tinggi tetapi angka kematian rendah. Gejala Penyakit
M. gallisepticum masuk ke saluran pernapasan dan menyerang silia dan permukaan mukosa saluran pernapasan. Karena mycoplasma menghasilkan macam-macam metabolit, materi toksik dan pengurangan asam amino, asam lemak dan precusor DNA menyebabkan membran mukosa saluran pernapasan mengalami kerusakan. Kemampuan mengeluarkan lendir dan efek antimikrobial dari lendir berubah, motilitas silia menurun. Akibatnya M. gallisepticum mudah masuk paru-paru dan kantung udara. Jenis-jenis mikroba lain disaluran napas bagian atas menjadi mudah menyerang.

Dari saluran pernapasan, M.gallisepticum mudah mencapai aliran darah dan tersebar keseluruh tubuh termasuk : persendian, ovarium dan oviduk. Akibatnya fungsi penghasil telur menjadi terganggu sehingga produksi telur turun, kematian embrio mmeningkkat. Jika terjadi penyakit yang kronis Mycoplasma berkembang biak di oviduk dan jaringan sekitar ovarium menyebabkan telur yang dihasilkan mengandung mycoplasma.

Tanpa komplikasi ayam yang terserang CRD tidak menampakan gejala yang jelas. Pada ayam yang gejala klinisnya jelas dapat dilihat ingus katar keluar dari lubang hidung, batuk dan bersuara pada waktu bernapas. Suara ini lebih jelas bila malam hari. Adakalanya ayam yang terserang menunjukkan gejala muka bengkak akibbat adanya eksudat dalam sinus infra orbitalis. Pada ayam petelur terjadi penurunan produksi telur.

Jika dilakukan bedah bangkai dapat ditemukan kelainan pada saluran pernapasan yaitu rongga dan sinus hidung berlendir. Kantung udara menjadi keruh atau mengandung lendir. Pada stadium selanjtnya lendir menjadi berwarna kuning dan berkonsistensi seperti keju. Eksudat seperti ini juga dapat ditemukan di jantung dan pericardium. Pada ayam yang menderita komplikasi dapat ditemukan peradangan pada pericardium, capsula hati dan pada kantung udara. Peradangan pada saluran telur juga seringkali ditemukan.

Penularan penyakit
Penularan penyakit terjadi secara vertikal melalui telur dan secara horizontal dari ayam sakit ke ayam sehat baik secara langsung maupun tidak langsung. Penularan tidak langsung terjadi dengan perantaraan manusia, hewan liar atau peralatan kandang. ayam yang pernah terinfeksi CRD dan telah sembuh atau ayam penderita menjadi sumber penularan ke ayam sehat yang lain.

Pengendalian Penyakit
Pencegahan:
  1. Melakukan sanitasi kandang
  2. Usaha peternakan dikelola dengan baik.
  3. Peralatan peternakan dicuci sampai bersih.
  4. Ayam muda tidak dipelihara dekat ayam tua dan ayam pedaging dipelihara pada daerah kandang yang berbeda dengan kandang ayam petelur.
Pengobatan:
Pemberian antibiotik.



---semoga bermanfaat---
◄ Newer Post Older Post ►