Sebuah perusahaan bioteknologi, Genencor, bekerja sama dengan Goodyear melakukan penelitian untuk membuat ban mobil dengan material karet terbuat dari gula yang didapat dari biomassa. Hanya saja untuk mendongkrak produksi isoprena dari mikroba ke skala yang lebih besar sehingga bisa bersaing dengan karet berbahan dasar minyak bumi merupakan tantangan besar.
Sebuah modifikasi lanjutan telah dilakukan oleh para peneliti dari divisi riset Genencor untuk meningkatkan produksi bio-isoprena dengan mengubah cara kerja metabolisme mikroba yang digunakan. Rencananya tahun depan perusahaan tersebut akan membangun pabrik bio-isoprene skala pilot guna mendukung riset yang dilakukannya.
Para ahli bioteknologi di Genencor menggunakan bakteri E.coli untuk menghasilkan isoprena. Usaha rekayasa genetik yang dilakukan sejak dari tahun 2007 belum membuahkan hasil yang memuaskan, hingga pada tahun ini mereka berhasil menemukan metode untuk menghasilkan isoprena dari prekursor / pendahulunya. Mereka mencangkokkan gen tanaman yang sudah direkayasa untuk isoprena sintase, sebuah enzim yang langsung mengubah prekursor menjadi isoprena.
Isoprena yang pada temperatur ruang berupa gas, keluar dari dalam sel dengan tanpa merusaknya serta meninggalkan media tempat bakteri dikulturkan. Menurut Rich Laduca, direktur bisnis senior Genencor, tanpa pemurnian, sistem bisa menghasilkan 99% gas isprena murni. Dalam pembuatan karet berbahan bio-isoprena, kemurnian sangat dibutuhkan, karena keberadaan kontaminan akan menggagalkan fungsi katalis yang digunakan untuk mempolimerkan isoprena menjadi karet sintetik.
Goodyear produsen ban mobil papan atas telah menggunakan bio-sioprena yang dibuat oleh Genencor untuk membuat karet sintetik yang menjadi bahan dasar ban-ban mobil prototipnya. Jika demikian halnya, maka riset yang dilakukan Genencor dan Goodyear mengurangi kekhawatiran ketergantungan industri ban mobil dan produk-produk lainnya yang menggunakan karet sebagai bahan dasarnya terhadap minyak bumi.
Sebuah modifikasi lanjutan telah dilakukan oleh para peneliti dari divisi riset Genencor untuk meningkatkan produksi bio-isoprena dengan mengubah cara kerja metabolisme mikroba yang digunakan. Rencananya tahun depan perusahaan tersebut akan membangun pabrik bio-isoprene skala pilot guna mendukung riset yang dilakukannya.
Para ahli bioteknologi di Genencor menggunakan bakteri E.coli untuk menghasilkan isoprena. Usaha rekayasa genetik yang dilakukan sejak dari tahun 2007 belum membuahkan hasil yang memuaskan, hingga pada tahun ini mereka berhasil menemukan metode untuk menghasilkan isoprena dari prekursor / pendahulunya. Mereka mencangkokkan gen tanaman yang sudah direkayasa untuk isoprena sintase, sebuah enzim yang langsung mengubah prekursor menjadi isoprena.
Isoprena yang pada temperatur ruang berupa gas, keluar dari dalam sel dengan tanpa merusaknya serta meninggalkan media tempat bakteri dikulturkan. Menurut Rich Laduca, direktur bisnis senior Genencor, tanpa pemurnian, sistem bisa menghasilkan 99% gas isprena murni. Dalam pembuatan karet berbahan bio-isoprena, kemurnian sangat dibutuhkan, karena keberadaan kontaminan akan menggagalkan fungsi katalis yang digunakan untuk mempolimerkan isoprena menjadi karet sintetik.
Goodyear produsen ban mobil papan atas telah menggunakan bio-sioprena yang dibuat oleh Genencor untuk membuat karet sintetik yang menjadi bahan dasar ban-ban mobil prototipnya. Jika demikian halnya, maka riset yang dilakukan Genencor dan Goodyear mengurangi kekhawatiran ketergantungan industri ban mobil dan produk-produk lainnya yang menggunakan karet sebagai bahan dasarnya terhadap minyak bumi.