Naiknya pakan ikan lele akibat dampak dari kenaikan Tarif Dasar Listrik / TDL, tidak berimbas bagi para peternak ikan lele di Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, setelah berhasil membuat pakan ikan lele organik yang berbahan dari limbah kotoran sapi. Saat ini pakan ikan lele yang berupa pellet, dipasaran mengalami kenaikan dari harga 6.000 rupiah per kilogram menjadi 8.000 rupiah per kilogram. Jika dibandingkan dengan harga pakan lele organik yang berbentuk cairan jauh lebih murah 2.000 rupiah per liter.
Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, jika menggunakan pakan pellet menghabiskan pakan 1 ton, sedangkan apabila menggunakan pakan organik hanya membutuhkan 2.300 liter. Sementara bobot dalam 1 kilogram ikan lele yang diberi pakan pelet berjumlah antara 8 hingga 9 ekor, sedangkan yang diberi pakan organik 7 hingga 8 ekor. Saat ini harga ikan lele di pasaran mencapai 14.000 rupiah per kilogram.
(Jika anda bersedia untuk mempertahankan blog ini silahkan lihat iklan dari sponsor kami, sebagai donasinya. terima kasih).
Untuk menghasilkan pakan lele organik ini, peternak hanya mengumpulkan limbah kotoran sapi ke dalam bak yang dicampur air beserta enzim bakteri silanace untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi. Selang lima hari kemudian, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan ke ikan lele dengan cara disiramkan.(and/hyd) .
Untuk menghasilkan pakan lele organik ini, peternak hanya mengumpulkan limbah kotoran sapi ke dalam bak yang dicampur air beserta enzim bakteri silanace untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi. Selang lima hari kemudian, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan ke ikan lele dengan cara disiramkan.(and/hyd) .