umumnya digunakan untuk mengganggu kehidupan orang lain, meskipun dapat
digunakan juga untuk menolong atau melindungi orang tersebut dari
“santet’” yang lainnya. Santet mempunyai beragam nama antara lain :
teluh, tenung, guna-guna, pelet, pengasihan, dan beragam nama dan bentuk
lainnya yang bersumber pada hal yang sama yaitu ilmu hitam.
Korban yang terkena santet akan
mengalami gangguan fisik ataupun psikis. Akan tetapi dalam prakteknya,
lebih banyak orang sakit yang “hanya merasa” terkena santet,
dibandingkan yang terkena santet betulan. Hal inilah yang masih salah
kaprah sampai sekarang, seperti satu kasus yang terjadi di Dusun Kampung
Baru Desa Jajag Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.
Pada tanggal 9 Oktober tahun 2009 yang lalu, seekor sapi
yang sedang hamil milik Mamad (45), salah satu warga dusun tersebut,
mendadak terjatuh saat sedang makan. Karena kondisinya semakin memburuk,
akhirnya sapi tersebut disembelih. Untuk meneliti penyebabnya, si pemilik mencoba memeriksa bagian dalam perut sapi tersebut.
Anehnya, didalam lambung sapi
itu, ditemukan 4 jarum berukuran besar, 5 jarum kecil, 30 mata pancing
berukuran besar, lengkap dengan tali senar cukup panjang yang sudah
dalam kondisi membelit. Semua mata kail berwarna hitam kecoklatan dan
tampak baru. Di bagian pangkal lubangnya terdapat tali senar berwarna
pelangi. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, ada satu buah besi as
roda sepeda motor lengkap dengan bautnya.
Warga di Dusun tersebut meyakini bahwa sapi tersebut adalah korban praktek ilmu hitam atau santet.
Sebab, sangat tidak masuk akal jika hewan memakan benda seperti itu.
Terlebih benda-benda aneh itu ditemukan dalam kondisi utuh
Puluhan
warga yang mengetahui keanehan tersebut segera datang untuk meminta
mata kail ikan itu. Mereka menganggap bahwa “mata kail” yang terdapat di
dalam perut sapi itu memiliki kekuatan magis berupa “sawa” (racun
gaib) yang berguna untuk mendapatkan lebih banyak ikan pada saat
memancing. Akan tetapi, di balik kekuatan magisnya terdapat juga bahaya
bagi penggunanya. Jika tak hati-hati, saat memasang umpan dan jari
tergores, maka racun yang terdapat pada mata kail tersebut akan masuk
kedalam aliran darah melalui luka tersebut dan dapat mengancam nyawa.
Oleh sebab itu, sebelum digunakan mata kail itu harus ditawarkan dengan
cara membakarnya dengan api kecil, kemudian mencelupkannya ke dalam air
garam.
Sumber :