Setelah pakan diproses di dalam mulut, proses kedua adalah di bagian Rumen.
Rumen berbentuk seperti sebuah kantung, yang berfungsi sebagai tempat untuk mengolah pakan dengan bantuan mikroba.
Mikroba rumen terdiri dari bakteri, protozoa dan jamur/fungi (Czerkawski, 1986), yang mayoritas hidup dalam suasana anaerob dan sebagian dalam suasana fakultatif anaerob
Mikroba dalam rumen berfungsi untuk :
- Mengubah protein pakan yang berkualitas rendah dan non-protein nitrogen (NPN) menjadi protein penyusun tubuh yang mempunyai komposisi asam amino ideal.
- Membentuk vitamin B komplek dan vitamin A, yang pada gilirannya berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi ternak.
- Mengolah selulosa pakan . Proses ini dilakukan oleh jamur, dengan cara membentuk koloni pada jaringan selulosa pakan, yang tumbuh menembus dinding selulosa, sehingga pakan lebih mudah dicerna oleh enzim bakteri rumen. Jumlah selulosa pada serat kasar sekitar 30– 60% dari total bahan kering. Selulosa ini akan diuraikan menjadi glukosa Hasil fermentasinya berupa volatille fatty acids (VFA) berguna sebagai sumber energi utama bagi ternak.
- Mensintesis asam-asam amino dari zat-zat yang mengandung nitrogen yang lebih sederhana.
- Mikroba rumen yang mati, akan masuk ke dalam usus halus dan selanjutkan akan diproses menjadi sumber protein yang berkualitas tinggi.
Oleh sebab itu, agar produktifitas ternak sapi tetap tinggi, peternak wajib menjaga kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan.