umum memang banyak memberikan keuntungan kepada para peternaknya.
Selain keuntungan ekonomis dari kenaikan berat badan
juga didapat keuntungan lain dari hasil sampingan berupa limbah.
Selama ini, limbah kotoran sapi hanya dimanfaatkan
sebagai pupuk. Ternyata, limbah kotoran sapi ini dapat
pula dipakai sebagai bahan baku pembuatan bata untuk
bahan bangunan.
Ini adalah Proyek penelitian yang
dilakukan oleh enam orang mahasiswa Prasetiya Mulya Business
School, dan menyabet juara pertama kompetisi business plan tingkat
dunia bertajuk “Global Social Venture Competition (GSVC) 2009”
yang berlangsung 23-25 April 2009 di University of California,
Berkeley, Amerika Serikat.
GSVC merupakan kompetisi perencanaan
bisnis tingkat dunia yang diselenggarakan setiap tahun sejak 1999.
Syarat utama untuk mengikuti kompetisi ini cukup berat, peserta harus
dapat menyiapkan hasil riset dan penelitian berbentuk perencanaan bisnis
(business plan) yang berorientasi pada keuntungan dan
berdampak sosial positif bagi masyarakat luas.
Tergabung dalam tim bernama ‘EcoFaeBrick‘,
Ke enam mahasiswa Prasetiya Mulya itu mengalahkan sembilan finalis dari
sekolah bisnis dan universitas-universitas peringkat dunia, seperti
London Business School, ESSEC Business School Perancis, Columbia
Business School, George Washington University School of Business, Tuck
School of Business Dartmouth, Indian School of Business, Sasin Graduate
Institute of Business Administration, SP Jain Institute of Management
and Research, serta Haas School of Business. Hal ini merupakan prestasi
yang membanggakan karena setelah sepuluh tahun kompetisi ini digelar,
baru tahun inilah ada tim sekolah bisnis dari luar AS berhasil menjadi
juara pertama
Bekerja sama dengan organisasi
non-formal bernama ‘Faerumnesia‘, tim EcoFaeBrick
memulai proyek penelitian bisnis ini pada Desember 2008 di daerah
Godean dan Sayegan, Yogyakarta, yang memiliki komunitas
peternak sapi.
Tujuan utama kerjasama ini awalnya
dimaksudkan untuk dapat mengatasi polusi kotoran sapi
yang selalu menjadi masalah bukan saja di daerah ini tetapi juga di
semua tempat dimana terdapat komunitas peternak sapi. Limbah
kotoran sapi menjadi pilihan karena besarnya volume limbahnya
yang mampu mencapai 20 kilogram per hari/ekor sapi.
Pemanfaatan limbah kotoran sapi
menjadi bahan baku pembuatan bata untuk bahan bangunan ini ternyata
mempunyai banyak keuntungan antara lain adalah :
- Mengurangi penggunaan bahan dari tanah liat yang merupakan bahan
yang tidak dapat dibarukan. Sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan
akibat penggalian bahan baku tanah liat yang berlebihan. - Mengurangi penggunaan kayu bakar serta menurunkan biaya produksi
karena memanfaatkan biogas metana hasil dari limbah kotoran sapi.
Dengan demikian, akan didapatkan bahan bangunan yang berharga murah dan
terjangkau untuk kemakmuran masyarakat
Karena itulah, tidak mengherankan jika
beberapa utusan negara dari Meksiko, Argentina, dan India yang merupakan
negara produsen besar sapi di dunia tertarik dengan business plan buatan
tim EcoFaeBrick ini. Bahkan, untuk proyek ini sedang ada penjajakan
dari UNDP untuk dapat membangun rumah yang murah dan layak huni untuk
seluruh penduduk dunia.
Sumber :