by Hidsan Koesmara Putra 9 hours ago
Lhokseumawe – Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya kaget mendengar pemberitaan tentang Kota Lhokseumawe menduduki peringkat satu dalam kasus seks bebas di kalangan pelajar. Senin 18 Februari 2013.
“Kalau kita melihat kegiatan, di Kota Lhokseumawe belum ada kegiatan yang fatal,” ujar Suadi Yahya.
Untuk menghindari peningkatan seks bebas di Kota Lhokseumawe, maka kedepannya Pemerintahan Kota Lhokseumawe akan tetap fokus pada pengembangan adat dan budaya Islam.
Walikota Lhokseumawe menambahkan, pergaulan bebas di Kota Lhokseumawe bisa terjadi disebabkan karena kita tidak membentengi budayanya sendiri, sehingga mudah masuk budaya pergaulan bebas. “Budaya kita berbeda dengan budaya orang lain,” tutur Suadi Yahya.
Dalam waktu dekat ini, Walikota Lhokseumawe akan memangil Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe, Dinas Syariah dan pihak-pihak lainnya untuk duduk bersama membahas persoalan tersebut.
Walikota Lhokseumawe berharap, kepada setiap orang tua atau Wali. Untuk selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya dengan ketat. Sehingga tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan. Kota Lhokseumawe menduduki peringkat peringkat pertama pelajar yang melakukan hubungan seks pra-nikah, yaitu sebesar 70 persen. Sementara itu, untuk posisi kedua disusul oleh Banda Aceh sebanyak 50 persen.| AT | AG |
sumber:http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=8364