Sabtu, 07 Mei 2011

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB.)

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB.) adalah sejenis tanaman temu-temuan atau sejenis tanaman terna/rumpun berbatang semu (batang semu = batang yang merupakan metamorfosis dari daun tanaman) dan berwarna hijau-gelap agak kecoklatan. Tinggi tanaman dewasa lebih dari 1 meter namun tak lebih dari 2 meter. Di daerah Sunda disebut sebagai Koneng Gede, di Madura disebut sebagai Temo LobaK.

Daun Temulawak
Tiap batang temulawak memiliki 2-9 helai daun berbentuk bundar memanjang. Panjang daun 31-84 cm, lebar daun 10-18 cm. Tangkai daun agak panjang dan tiap helai daun dihubungkan dengan pelepah. Daun temulawak berwarna hijau dan ada juga yang coklat keunguan terang sampai gelap.

Bunga Temulawak
Temulawak memiliki bunga yang bergerombol dan berbentuk unik dengan warna kuning tua. Memiliki tangkai yang ramping dan sisik berbentuk garis, dengan panjang tangkai sekitar 9–23 cm dan lebar 4–6 cm. Memiliki kelopak bunga berwarna putih dan berbulu, dengan panjang sekitar 8–13 mm. Bentuk mahkota bunganya seperti tabung, panjangnya sekitar 4,5 cm, memiliki daun pelindung yang banyak yang panjangnya sepadan dengan mahkota bunga. Helai bunga berwarna putih dengan bentuk bundar memanjang dan ujung berwarna merah atau merah dadu, panjangnya sekitar 1,25–2 cm dan lebarnya 1 cm.


Rimpang Temulawak
Temulawak memiliki rimpang berukuran besar yang terbentuk dengan sempurna dan memiliki cabang yang kuat, warnanya kuning tua, hijau gelap atau cokelat kemerahan.
Sedangkan warna daging rimpangnya adalah jingga tua atau kecokelatan. Aromanya tajam menyengat dan berasa pahit.

Tempat Tumbuh Tanaman Temulawak
Tanaman yang sering digunakan sebagai obat herbal ini bisa kita temukan di lahan-lahan yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Tanaman temulawak sering kita jumpai tumbuh subur secara alami di bawah naungan pohon jati atau pohon bambu. Namun karena daya adaptasinya yang cukup tinggi terhadap cuaca daerah tropis, maka tanaman ini juga sering dijumpai tumbuh secara alami di tempat dengan intensitas sinar matahari yang cukup terik seperti tanah tegalan.
Akarnya dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, baik itu tanah berkapur, tanah berpasir, maupun tanah yang agak berat dan mengandung tanah liat.

Kandungan Temulawak
Rimpang temulawak mengandung protein, karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri dari curcumin, kamfer, turmerol, dan glukosida.

Khasiat Temulawak
Kandungan curcumin pada temulawak berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temulawak juga memiliki efek farmakologi yang sangat penting yaitu sebagai hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan juga mampu untuk menghilangkan nyeri sendi. Manfaat temulawak yang lainnya yaitu, melancarkan ASI, meningkatkan nafsu makan, dan juga membersihkan darah.
Selain berkhasiat sebagai jamu dan obat, tepung/pati dari temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Pati dari temulawak biasanya diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan.
Manfaat yang lain, temulawak juga bisa digunakan untuk mengusir nyamuk demam berdarah, Aedes aegypti, karena mengandung senyawa beracun, yaitu minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypty.

sumber: http://www.obattradisionalherbalalami.co.cc/2011/02/temulawak-curcuma-xanthorrhiza-roxb.html
◄ Newer Post Older Post ►