Saya telah menyatakan bahwa dunia tempat kita bekerja adalah dunia orang-orang. Walaupun demikian dalam banyak organisasi masih banyak orang dipromosikan ke posisi manajemen atau pemimpin sebab mereka cakap dalam jenis pekerjaan lain. Sangat jarang ada orang dilatih untuk mengatur orang lain. Karena mereka telah berperan baik atau efektif di dalam beberapa jenis peran lain, mereka diharapkan oleh panutan mereka untuk menempati jabatan manajer dan, oleh karena kemurahan Tuhan, secara otomatis memang mereka mengetahui bagaimana cara memotivasi, berkomunikasi dengan dan mengatur orang lain.
Demikian siklus itu terus berlangsung, sebab banyak dari antara para manajer ini berlaku persis seperti yang dilakukan oleh pendahulu mereka. Mereka mengikuti contoh mereka dan dengan demikian gaya manajemen manipulatif terus berlanjut.
Tentu saja itu bisa berjalan. Tetapi siklus seperti itu tidak akan bertahan terus dan akan menciptakan ketidak percayaan, mengarah pada situasi “mereka dan kita”.
Suatu manajemen gaya manipulatif tidak menciptakan kondisi ideal di mana manajer dan orang lain semua bekerja sama ke arah yang sama, untuk mencapai target bersama mereka.
Maka agak naiflah untuk menyemangati orang yang penuh motivasi untuk mengikuti tes wawancara tetapi sekaligus berharap bahwa calon yang berhasil nantinya akan bersikap biasa-biasa saja menghadapi tindakan manipulasi pada saat mereka bekerja.
Motivasi, seperti tadi telah saya utarakan, mempersilakan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab ia sendiri ingin melakukannya. Ini berlaku juga bagi Anda dan saya jika kita benar-benar ingin melakukan yang kita inginkan, tentu saja kita menjadi lebih termotivasi; dan jika benar-benar tidak ingin melakukan sesuatu, tentu saja kita akan kekurangan motivasi diri.
Demikian siklus itu terus berlangsung, sebab banyak dari antara para manajer ini berlaku persis seperti yang dilakukan oleh pendahulu mereka. Mereka mengikuti contoh mereka dan dengan demikian gaya manajemen manipulatif terus berlanjut.
Tentu saja itu bisa berjalan. Tetapi siklus seperti itu tidak akan bertahan terus dan akan menciptakan ketidak percayaan, mengarah pada situasi “mereka dan kita”.
Suatu manajemen gaya manipulatif tidak menciptakan kondisi ideal di mana manajer dan orang lain semua bekerja sama ke arah yang sama, untuk mencapai target bersama mereka.
Maka agak naiflah untuk menyemangati orang yang penuh motivasi untuk mengikuti tes wawancara tetapi sekaligus berharap bahwa calon yang berhasil nantinya akan bersikap biasa-biasa saja menghadapi tindakan manipulasi pada saat mereka bekerja.
Motivasi, seperti tadi telah saya utarakan, mempersilakan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab ia sendiri ingin melakukannya. Ini berlaku juga bagi Anda dan saya jika kita benar-benar ingin melakukan yang kita inginkan, tentu saja kita menjadi lebih termotivasi; dan jika benar-benar tidak ingin melakukan sesuatu, tentu saja kita akan kekurangan motivasi diri.