Tidak hanya itu, proses pembersihan dan pelepasan racun dari usus, ginjal, kandung kemih, paru-paru, serta kulit, juga lebih meningkat saat menjalankan ibadah puasa. Jadi jangan heran jika setelah berpuasa selama sebulan penuh tubuh terasa fit dan bugar.
Penyebab munculnya bau mulut ketika puasa antara lain karena mulut mengalami kekeringan akibat kurangnya cairan ludah (saliva). Karena saliva berkurang, bakteri dalam mulut pun jadi lebih banyak sehingga muncullah bau mulut.
Selain kekurangan cairan, secara umum bau mulut juga bisa timbul karena berbagai sebab seperti mengonsumsi makanan yang bisa mengundang bau mulut, misalnya buah durian, ikan, daging, jengkol, atau berbagai jenis produk susu.
Gigi berlubang dan infeksi gusi juga bisa menimbulkan bau mulut karena bersarangnya bakteri pada sisa-sisa makanan yang mengendap di sela-sela gigi berlubang. Gigi yang tidak terawat akan membentuk abses(pengumpulan nanah) dan bakteri yang ada di dalamnya akan memetabolismekan jaringan-jaringan mati sehingga menimbulkan bau.
Penyakit saluran pernapasan juga bisa menjadi pemicu bau mulut seseorang karena ketika berpuasa mulut tidak mengunyah makanan. Bau mulut juga bisa muncul ketika seorang mengalami kesulitan buang air besar. Termasuk kondisi lidah yang kotor karena jarang di bersihkan berpotensi menumpuk bakteri yang menimbulkan bau mulut.
Untuk mengatasi berbagai macam penyebab bau mulut selama puasa, Hj, Maimunah Hasan, seorang pakar gizi, memberikan beberapa tipsnya untuk Mengatasi Bau Mulut (Halitosis) Selama Puasa.
Pertama, disarankan kepada orang yang berpuasa memperbanyak mengkonsumsi jenis makanan berserat. Karena makanan berserat akan memberi gerak pada rongga mulut sehingga gigi akan banyak mengunyah dan itu bisa mengurangi timbulnya bau mulut.
Kedua, menghindari makanan yang bisa memicu bau mulut seperti cokelat, Cokelat termasuk makanan yang bersifar diuratic (merangsang pengluaran urine). Akibatnya mulut akan cepat mengalami kekeringan sehingga timbul bau tidak sedap di mulut.
semoga tips di atas bermanfaat . di kutip dari buku puasa sebagai terapi.