Sebenarnya, dalam keadaan normal, sel tubuh kita juga membelah diri jika diperlukan untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati. Namun karena sebab tertentu, ada sebagian sel-sel di tubuh kita yang terus-menerus membelah diri walaupun tubuh tidak membutuhkannya sehingga terjadi penumpukan sel-sel baru. Penumpukan sel-sel baru ini kemudian mendesak dan menyebabkan kerusakan jaringan normal yang ada sehingga menggangu fungsi organ yang ditempatinya. Nah, sel-sel semacam inilah yang kemudian disebut kanker atau tumor ganas.
Lalu apa bedanya kanker dan tumor?
Sebenarnya kanker dan tumor sama saja, berasal dari sel tubuh yang tumbuh tidak normal seperti yang telah disebutkan di atas. Dahulu, sel-sel tubuh yang pertumbuhannya tidak normal dan menyebabkan timbulnya "bengkak" yang semakin membesar disebut Tumor. Dan tumor terbagi menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor Jinak adalah penyakit tumor yang hanya tumbuh membesar namun tidak terlalu berbahaya karena tidak menyebar ke jaringan yang lain. Sedangkan Tumor Ganas adalah tumor yang tumbuh dengan cepat, tak terkendali dan merusak jaringan lain disekitarnya. Tumor Ganas inilah yang sekarang kita kenal sebagai Kanker. Dan perlu juga diketahui bahwa sebagian besar kanker akan membentuk tumor, namun ada juga yang tidak, contohnya kanker darah. Di Indonesia, kanker serviks (kanker leher rahim), kanker payudara,kanker kulit, kanker otak, kanker paru-paru, kanker hati, kanker mulut, kanker usus dankanker kelenjar getah bening adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai dari 100 jenis kanker yang telah diketahui.
Kanker bisa muncul di jaringan manapun di tubuh kita, dari mulai kepala hingga kaki. Jika kanker ini muncul di permukaan tubuh, kita akan mudah mengetahui dan mengobatinya, namun jika kanker menyerang di bagian dalam tubuh, kita akan sulit untuk mengetahuinya, dan seringkali ketika gejalanya mulai timbul, kanker tersebut sudah stadium lanjut sehingga sulit untuk mengobatinya. Karena itu, deteksi yang benar dan akurat terhadap munculnya gejala-gejala penyakit yang mengindikasikan keberadaan kanker pada tubuh pasien adalah langkah awal dalam pengobatan kanker. Deteksi awal ini bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan biopsy. Dan jika ternyata gejala-gejala yang muncul mengindikasikan adanya kanker, maka biasanya dilanjutkan dengan terapi pengobatan konvesional (pembedahan kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi, radioterapi, dan juga hormonterapi). Namun dewasa ini kita sering menemui sebuah kenyataan bahwa terapi konvesional seringkali belum mampu mengatasi kanker secara total.
Nah, disinilah peran obat herbal (sering juga disebut obat tradisional atau obat alami) dalam membantu mempercepat penyembuhan penyakit kanker. Peran terpenting dari obat herbal adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan mengisolasi sel-sel kanker agar tidak menyebar ke jaringan yang lain. Dengan begitu sel-sel kanker akan lebih mudah diangkat. Lagipula obat herbal tidak bersifat racun bagi tubuh sehingga lebih aman bagi tubuh pasien. Misalnya obat herbal yang diekstrak dari tanaman obat keladi tikus (Typhonium Flagelliforme) yang bisa membantu mengurangi efek pengobatan konvensional, yang dalam pemakaianya bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan konvensional atau setelahnya.
Keberhasilan pengobatan penyakit kanker sangat ditentukan oleh stadium dan jenis kanker, usaha penderita untuk sembuh, juga keadaan umum si penderita kanker. Pengobatan kanker akan mendapatkan hasil yang memuaskan jika kanker masih stadium dini. Namun tidak sedikit juga penderita kanker yang sudah stadium 3 atau 4 yang berhasil sembuh setelah menjalani terapi herbal yang digabungkan dengan terapi konvensional. Ada juga yang berhenti melakukan terapi konvensional dan kemudian menjalani terapi herbal secara regular dan berhasil sembuh.
sumber: adf.ly/1T1nq