"Anti virus ini kami temukan karena kebetulan komputer saya sering kena virus sehingga saya mencoba untuk menemukan antivirusnya dan berhasil," kata Arival di Bandung, Kamis (10/2/2011).
Arival merupakan pelajar kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Bandung, sedangkan kakaknya merupakan pelajar kelas I SMA Negeri 25 Kota Bandung.
Antivirus Artav ditemukan kakak beradik itu sekitar April 2010 dan hingga saat ini sudah banyak digunakan para pengguna komputer. Arival dan Taufik melakukan sosialisasi pertama kepada teman-teman mereka untuk memproteksi program permainan.
"Awalnya saya jual program Artav ke teman-teman seharga Rp 5.000. Mereka senang bisa menangkal virus," kata Arival.
Arival mengakui, dirinya membuatkan program, sedangkan desainnya dibuatkan oleh kakaknya, Taufik.
Penemuan antivirus itu diakui olehnya bukan kebetulan, melainkan hasil kerja kerasnya selama mengutak atik komputer.
Penemuan hebat pelajar tersebut akhirnya disambut oleh perusahaan operator seluler XL Axiata untuk kemudian memfasilitasi pendaftaran hak paten untuk temuan kedua pelajar jagoan komputer asal Bandung itu.
"Saya akan buatkan antivirus untuk program mobile. Artav ke depan akan dikembangkan untuk layanan berbayar dan bebas (free)," kata Arival yang pengagum pemilik Microsoft, Bill Gates, itu.
Ia mengaku senang karena antivirusnya akan difasilitasi untuk mendapat hak paten. Dengan demikian, hal itu memacunya untuk terus mengembangkan antivirus lainnya, termasuk program-program lain yang bermanfaat.
Uniknya, kedua bocah jenius itu tidak memiliki latar belakang pengetahuan teknologi informasi dari keluarganya.
Ayahnya adalah pensiunan karyawan di perusahaan elektronika. Hebatnya lagi, kedua kakak beradik itu lebih banyak merampungkan antivirus Artav di warung internet atau warnet.
"Saya senang komputer dan internet sehingga tahu persis terkait virus, Arival juga sama sehingga kami sering kerja sama dan saling melengkapi," kata Taufik.
Sementara itu Vice President XL Axiata Central Region Kencono Wibowo menyebutkan, pihaknya memfasilitasi agar antivirus yang ditemukan kedua bocah itu mendapatkan hak paten.
"Kami mengapresiasi karya mereka, salah satunya memfasilitasi peralatan laptop dan memfasilitasi hak paten bagi penemuan mereka," kata Kencono Wibowo.
sumber : kompas.com