Pada dasarnya untuk menentukan nama domain bisa diperoleh dengan cara "riset keyword" tentang produk apa yang akan kita jual. Untuk riset keyword ini dibutuhkan "skill" atau kemampuan membaca pasar dan demand yang membutuhkan produk tersebut. Semakin banyak demand tidak tertutup kemungkinan akan banyak pesaing-pesaing kita yang berebut "pangsa pasar" dengan kita.
Lain halnya jika kita menginginkan nama domain dengan nama perusahaan/bisnis yang kita miliki saat ini, tanpa memikirkan aspek SEO untuk search engine, itu sah-sah saja, karena kendali ada di tangan anda.
Namun ada baiknya juga memasukkan unsur SEO agar nama perusahaan kita masuk dalam jajaran 10 besar di halaman pertama search engine. Inilah yang disebut dengan SEM (Search Engine Marketing), yaitu memaksimalkan search engine sebagai alat marketing kita di internet, dengan demikian kita bisa memangkas biaya promosi secara offline dan pangsa pasar yang lebih luas lagi (internasional).
Sebagai gambaran, saya berhasil menjual beberapa paket flashdisk style keyboard ke beberapa daerah di Indonesia dengan hanya mengandalkan kata kunci "jual style keyboard" (doh promo nih) tanpa harus membeli domain, padahal bisa saja saya memakai kata kunci tadi sebagai domain (misal domain dengan nama : jualstylekeyboard.com/co.id/net) agar posisi di search engine lebih kuat lagi.
Jadi sekali lagi keputusan menentukan nama domain untuk bisnis sebenarnya ada di tangan anda, apakah anda cuma menjadikan nama CV/PT anda sebagai nama domain, atau memilih domain yang lain yang berhubungan erat dengan produk bisnis yang anda jalankan dan mengandalkan SEO untuk alat marketing di internet, semua terserah anda.
Semoga bermanfaat.