Bahkan tiket kelas VVIP saja, yang dijual dengan harga Rp 500.000 per lembar, dikabarkan sudah ada 1.000 orang yang memesannya. Penjualan tiket kelas termahal itu pun sudah distop. Namun alasannya protokoler: karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menonton di stadion.
Melambungnya harga tiket pertandingan sepakbola antara Tim Indonesia melawan Filipina tidak menyurutkan animo serta minat para penggemar sepakbola tanah air untuk melihat permainan tim kebanggaan untuk merebut gelar yang sudah lama diidam-idamkan.
Permainan sepakbola yang ditampilkan oleh Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, serasa bak air segar di keringnya prestasi team sepakbola Indonesia di ajang internasional.
Namun Indonesia juga jangan lengah dan terlena dengan kemenangan-kemenangan sebelumnya, sebab Filipina sekarang sudah beda dengan Filipina pada pertandingan-pertandingan sebelumnya dengan Timnas, karena menurut informasi Filipina sudah diperkuat oleh 7-8 pemain asing, sedangkan Indonesia hanya 3 pemain asing.
Dan ingat bola itu bundar!, kita tidak tahu siapa yang bakal lolos ke babak selanjutnya, apakah Indonesia atau Filipina dan sepakbola tidak tergantung kepada pemain asing atau pemain lokal. Sepakbola adalah olahraga yang membutuhkan kerjasama di lapangan, dan sepakbola adalah permainan, menang atau kalah harus terima dengan nilai sportivitas yang tinggi.
Tunjukkan kalau kita memang pantas menang di piala ini, dan tunjukkan sportivitas yang tinggi pula ketika kita harus menerima kekalahan, jangan anarkis apalagi menjurus kepada pengrusakan stadion.
Ayo Timnas, buktikan kalau Garuda itu pantas di dadamu...!