Sebelum melakukan penggambaran untuk disiplin pipeline ini, pertama-tama harus dilakukan survey lokasi terlebih dahulu agar pada gambar enjinering tidak terjadi kesalahan dalam peletakan pipa baik secara plan/denah maupun profile-nya.
Survey yang dilakukan biasanya menentukan bending-bending pipa secara kasar, biasanya belum berdasarkan perhitungan enjinering, kemudian kontur tanah lalu gambar-gambar di sepanjang jalur pipa yang akan dilalui.
Setelah gambar pemetaan pipa selesai, baru proses selanjutnya adalah tugas dari divisi enjinering yang akan menggambar jalur pipeline lebih detail lagi. Antara lain memberikan notasi KP (Kilometer Pipe) kemudian memberikan bending makimal dan minimal yang ditentukan, lalu membuat profil secara horizontal agar terlihat berapa kedalaman pipa sebenarnya jika kita lihat secara tampak melintang/horizontal.
Untuk bending/tekukan minimal, biasanya yang dipakai adalah kurang dari 3 derajat, artinya pipa akan ditekuk dengan kemiringan 3 derajat dengan menyusun beberapa pipa dengan panjang maksimal yang telah ditentukan. jadi tidak dilakukan Field Bend/ pipa ditekuk dengan mesin bending.
Gambar pipeline juga harus dilengkapi dengan material list berupa berapa banyak warning sign yang diperlukan jika pipa bertemu dengan crossing jalan, sungai maupun saluran air lainnya, juga berapa banyak bending-bending yang diperlukan dalam jarak pipa terntentu, sehingga cost project lebih mudah dihitung berdasarkan panjang pipa (biasanya per 500 meter).
Teknik yang diperlukan dalam menggambar pipeline adalah anda harus bisa menentukan berapa derajat kemiringan pipa baik secara horizontal maupun vertikal (profile) agar ketentuan yang ditentukan bisa tergambar dengan baik dan benar.
Semoga bermanfaat.