Membaca berita di lintasberita.com tentang Gus Dur sempat membuat Bang Kumis kebakaran Kumis. Bagaimana tidak, Gus Dur ( sekarang sudah almarhum ) dan beliau sudah tidak berada di tengah - tengah kita masih saja dihujat sana sini. Apa yang mereka katakan? Mereka berkata ( maaf saya tidak mau menyebut nama di sini agar saya tidak berdosa ) bahwa Insya Allah Gus Dur Murtad. ( Dia bilang Insya Allah berarti dia masih ragu ragu ya. ) adalah tidak pantas dan tidak beretika apabila kita masih mempermasalahkan bahkan menghina dan mengkafirkan orang yang belum tentu kafir di hadapan Allah. Kenapa sich kita bangsa Indonesia khususnya Ummmat Islam tidak introspeksi diri saja dan berdoa semoga ummat kita ke depan akan semakin baik.
Gus Dur tetap Gus Dur. Lihatlah selama hidup beliau tidak pernah mengeluarkan kata-katanya yang menghina dan menghujat orang lain. Bahwa Gus Dur bersalah itu biasa. Dia manusia biasa juga seperti kita. Bahkan tidak jarang selama hidup beliau selalu minta maaf kepada ummat jika apa yang beliau katakan memang dianggap salah. Tetapi marilah kita bijak dalam menyikapi seseorang jangan mengatakan kafir pada seseorang jika belum jelas betul alasannya. Kita semua kan sama-sama ummat islam. Dan kita juga adalah bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi prikemanusiaan.
Selanjutnya adalah marilah kita maafkan Gus Dur dan Kita doakan semoga dosanya akan segera diampuni oleh Allah dan amalnya yang baik akan diterima di sisiNya. Karena harus kita akui bahwa jasa-jasa Gus Dur jauh lebih besar dari pada kesalahannya. Jika diibaratkan Gus Dur bagaikan Lautan Samudra. Apapun saja yang masuk ke dalamnya akan tenggelam. Yang baik dan buruk akan tenggelam di dalamnya. Kapal jelek dan kapal baik akan tenggelam juga di dalam samudra itu.