Persiapan pidato dapat dilakukan dengan mengikuti delapan tahap seperti dibawah ini perhatikan baik-baik :
1.mempersiapkan mental dan menyesuaikan kondisi saat kita berpidato nanti.
2. Menentukan Tujuan Pidato
Tujuan dalam berpidato haruslah jelas, untuk apa kita berpidato, apakah memberitahu, menghibur atau membujuk. Selain itu juga harus merumuskan dengan jelas tujuan khususnya, yaitu tanggapan apa yang diharapkan setelah pidato itu selesai.
3. Memilih dan menyampaikan pokok utama dalam berpidato
Terkadang pokok persoalan sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya, terkadang pun kita juga diberikan kebebasan untuk memilih pokok utama dalam berpidato. Tapi walaupun persoalan itu sudah ditentukan atau belum, kita wajib menyempitkan pokok persoalan ini, untuk disesuikan dengan kesanggupannya atau kemampuannya, minatnya dan waktu yang disediakan untuk berpidato.
4. Menganalisis pendengar dan suasana
Pembicara harus berusaha mengetahui siapa yang akan menjadi pendengarnya. Jumlah mereka banyak atau sedikit, mereka umumnya tergolong terpelajar atau tidak, bagaimana suasana dalam pidato nanti, apakah hadirin duduk atau berdiri, pagi atau siang, di dalam ruangan atau di di luar ruangan, dan lain sebagainya. Semua itu harus diperhitungkan agar pidato kita bisa berhasil.
5. Mengumpulkan bahan
Kita dapat mengumpulkan bahan yang sesuai dengan pokok masalah yang akan disampaikan melalui banyak cara, diantaranya adalah :
a. Membaca buku, majalah, Koran dan sumber sumber pengetahuan lain yang sesuai dengan pokok masalah yang akan di sampaikan.
b. Berwawasan atau bertanya kepada orang yang sudah bepengalaman.
c. Mengingat kembali pengamalaman pribadi yang relevan.
6. membuat kerangka
Berdasarkan bahan bahan yang berhasil dikumpulkan itu lalu disusun pokok-pokok yang akan dibicarakan menurut urutan yang baik. Di bawah pokok-pokok utama tadi diadakan perincian lebih jauh, dengan itu pengertian bahwa bagian-bagian yang terperinci itu harus memperjelas pokok-pokok utama tadi.
7. Menguraikan secara mendetail
Setelah kerangka selesai disusun, maka pembicara bebas memilih, yaitu berbicara bebas dengan sekali-kali melihat kerangka (metode ekstemporan), atau menggarap pidato secara lengkap kata demi kata, kemudian dibacakan atau dihafalkan (metode naskah atau metode menghafal). Jadi, cara menguraikan kerangka pidato itu tergantung pada metode apa yang dipilih.
8. Melatih dengan suara tegar dalam artian untuk menghilangkan gugup.
Setelah semua persiapan selesai, pebicara sudah bisa mulai latihan berpidato dengan suara keras seperti yang akan dilakukan dalam pidato yang sesungguhnya.
ok berpidato tidaklah harus menghafal naskah yang paling utama adalah menyesuaikan dengan kondisi atau situasi saat kita berpidato.
Sekian selamat belajar berpidato.