Ketika saya buka email di gmail, mata saya tiba-tiba tertumpu pada menu SPAM yang ada di sebelah kiri. Jumlah email SPAM yang masuk ke email saya ada berkisar 10000 lebih email SPAMMER yang berhasil masuk ke email saya. Melihat begitu banyaknya email yang ada saya jadi berpikir mungkin ini yang membuat para onliner di internet sangat membenci SPAM. Melihat email tersebut saya ternyata juga benci banget. Bagaimana tidak? Untuk menghapus email ini memerlukan waktu berjam-jam dong. Menghapusnya kan tidak bisa sekaligus. Harus dihapus perhalaman yang tiap halaman berisi berkisar 50 email. Capek dech? Dulu asalnya saya merasa aneh kenapa orang tidak suka jika menerima email dari seseorang ( apalagi tak dikenal ) secara berulang-ulang? Kan kalau datang tinggal dihapus saja. Beres khan? Pertanyaan ini akhirnya terjawab ketika saya harus bersusah payah menghapus email SPAM halaman per halaman. Memerlukan waktu 1 jam lebih dong untuk pekerjaan menghapus email. Maunya ngeblog sambil cari duit kok kerjanya hanya menghapus email sich?Kalau diibaratkan tindakan SPAMMING seperti seorang pedagang tak dikenal datang ke rumah kita. Karena suatu hal kita tidak tertarik dengan barang dagangan yang ia tawarkan dan kita tidak membeli aa-apa. Lalu besoknya si sales ini datang lagi ke rumah kita dengan maksud yang sama yaitu menjual barang yang kemarin. Kita tolak secara halus bahwa kita tidak tertarik dengan barang yang ia tawarkan. Besoknya datang lagi nich orang dengan barang kemarin. Apa yang anda lakukan? Kalau anda orang peramah mungkin akan bilang, "maaf mas kemarin sudah saya bilang saya tidak bisa membeli barang anda, kok datang lagi dengan barang yang sama? Sia sia dong". Kalau anda pemarah (diharapkan jangan ya) mungkin akan bilang "mas barang anda itu jelek, kok datang lagi sich? Besok jangan datang lagi ya. Capek saya menerima kedatangan anda ke rumah saya ini.
Bagaimana pendapat sobat nich tentang SPAMMING? Silahkan dong komentarnya ya