Purwoceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Nama ilmiahnya adalah Pimpinella alpina Kds. Tumbuhan ini biasanya ditemukan hidup pada ketinggian 2000 meter d.p.l. Wujudnya adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di dalam negeri dapat disimpulkan bahwa ada efek nyata dari tanaman purwoceng terhadap peningkatan kemampuan seksual
BANYAK orang sudah membuktikan khasiat purwoceng. Antara lain penghilang sakit, penurun panas, antifungsi dan antibakteri. Namun, masyarakat umum mengenal purwoceng sebagai pemulih stamina, penambah gairah seksual serta penambah jumlah hormon testosteron dan spermatozoid.
Karena itu, banyak orang yang berkeinginan memelihara purwoceng, kemudian membudidayakan di lahan kering dataran tinggi pada ketinggian 1.500 sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut. Ada yang menyewa lahan. Membeli bibit. Secara pengamatan kasar, lahan yang terus-menerus ditanami purwoceng tidak menimbulkan kendala penurunan herba, asal selalu diberi pupuk dengan pupuk organik.
Mereka yang sudah memanfaatkan purwoceng, dalam perhitungan kasar pada tahun kedua bisa memperoleh penghasilan lebih tinggi dibanding tahun pertama. "Ini sebabnya, pada tahun pertama pengeluarannya tinggi, untuk bibit dan paranet. Pada tahun kedua, bibit bisa dibuat sendiri sehingga pengeluarannya lebih sedikit," kata Moko Rahardjo.
Selain itu, banyak pula orang yang memberikan kesaksian atas pemanfaatan purwoceng yang sudah dikemas menjadi jamu. Misalnya yang dikemas menjadi teh, dengan meminum teh purwoceng secara rutin, seorang pria 45 tahun merasa badannya lebih hangat, segar, staminanya tetap prima dan semangat bekerjanya meningkat.
MANFAAT purwoceng dapat meningkatkan stamina memang tidak aneh, sebab purwoceng sudah dimanfaatkan masyarakat banyak sebagai obat dalam bentuk ramuan dan tidak berbahaya. Satu di antaranya dalam kemasan teh.
Bagi pria berusia 50 tahun, setelah mengonsumsi ramuan purwoceng badannya menjadi lebih segar, staminanya meningkat. Tetapi, gairah seksualnya juga meningkat meski usianya setengah abad.
Ini mengherankan bagi para adiyuswa, ternyata purwoceng mempunyai khasiat. Tak beda dengan pria berusia 48 tahun, selama satu minggu ia mengonsumsi ramuan purwoceng, gairah seksualnya juga terasa meningkat.
Banyak purwoceng bisa tumbuh di Dieng Plateau. "Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang suhu udaranya rendah, sehingga sangat dingin," komentar Haryanto, warga Dieng itu dalam buku Moko Rahardjo, Purwoceng (Penebar Swadaya, 2005). Karena memiliki tanaman obat purwoceng di halaman rumahnya, secara rutin ia bisa minum teh purwoceng.
Ternyata ada khasiatnya. Dulu badannya loyo dan gampang letih. Setelah badan merasa segar, apa yang akan dikerjakan bisa berhasil. Termasuk, katanya, hubungan suami dan isteri.
Pak Andul Hamid tinggal di Bogor. Mempunyai teman yang sering pergi ke Dieng. Suatu hari ia diberi oleh-oleh ramuan purwoceng. Setelah dikonsumsi dan merasakan khasiatnya, ia seperti ketagihan. Semula ia hanya mencoba-coba mengonsumsi, tetapi ternyata efeknya bagus sekali. Komentar Andul Hamid sama seperti adiyuswa lainnya. "Badan yang sering terasa lesu dan kurang bergairah, menjadi normal dan segar," katanya bergairah sebagaimana pengakuannya dalam buku itu.
Pengalaman tentang gairah seksual, juga dialami banyak orang. Penduduk Wonosobo banyak yang berdagang jamu, suatu saat ia melayani permintaan ramuan jamu yang terbuat dari purwoceng.
Ternyata khasiatnya sangat luar biasa. Ini dirasakan Syamsuddin. Padahal sebelumnya ia sudah mencoba menggunakan jamu yang terbuat dari ginseng impor. Tetapi, lebih manjur ketika menggunakan ramuan jamu purwoceng ini.
Pengalaman ini membuktikan betapa purwoceng bisa dijadikan klinik alternatif bagi mereka yang memiliki problem serupa itu. Tetapi jamu tradisional ini juga tak memberi efek samping.
Sumber : http://www.tokoislam.info
BANYAK orang sudah membuktikan khasiat purwoceng. Antara lain penghilang sakit, penurun panas, antifungsi dan antibakteri. Namun, masyarakat umum mengenal purwoceng sebagai pemulih stamina, penambah gairah seksual serta penambah jumlah hormon testosteron dan spermatozoid.
Karena itu, banyak orang yang berkeinginan memelihara purwoceng, kemudian membudidayakan di lahan kering dataran tinggi pada ketinggian 1.500 sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut. Ada yang menyewa lahan. Membeli bibit. Secara pengamatan kasar, lahan yang terus-menerus ditanami purwoceng tidak menimbulkan kendala penurunan herba, asal selalu diberi pupuk dengan pupuk organik.
Mereka yang sudah memanfaatkan purwoceng, dalam perhitungan kasar pada tahun kedua bisa memperoleh penghasilan lebih tinggi dibanding tahun pertama. "Ini sebabnya, pada tahun pertama pengeluarannya tinggi, untuk bibit dan paranet. Pada tahun kedua, bibit bisa dibuat sendiri sehingga pengeluarannya lebih sedikit," kata Moko Rahardjo.
Selain itu, banyak pula orang yang memberikan kesaksian atas pemanfaatan purwoceng yang sudah dikemas menjadi jamu. Misalnya yang dikemas menjadi teh, dengan meminum teh purwoceng secara rutin, seorang pria 45 tahun merasa badannya lebih hangat, segar, staminanya tetap prima dan semangat bekerjanya meningkat.
MANFAAT purwoceng dapat meningkatkan stamina memang tidak aneh, sebab purwoceng sudah dimanfaatkan masyarakat banyak sebagai obat dalam bentuk ramuan dan tidak berbahaya. Satu di antaranya dalam kemasan teh.
Bagi pria berusia 50 tahun, setelah mengonsumsi ramuan purwoceng badannya menjadi lebih segar, staminanya meningkat. Tetapi, gairah seksualnya juga meningkat meski usianya setengah abad.
Ini mengherankan bagi para adiyuswa, ternyata purwoceng mempunyai khasiat. Tak beda dengan pria berusia 48 tahun, selama satu minggu ia mengonsumsi ramuan purwoceng, gairah seksualnya juga terasa meningkat.
Banyak purwoceng bisa tumbuh di Dieng Plateau. "Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang suhu udaranya rendah, sehingga sangat dingin," komentar Haryanto, warga Dieng itu dalam buku Moko Rahardjo, Purwoceng (Penebar Swadaya, 2005). Karena memiliki tanaman obat purwoceng di halaman rumahnya, secara rutin ia bisa minum teh purwoceng.
Ternyata ada khasiatnya. Dulu badannya loyo dan gampang letih. Setelah badan merasa segar, apa yang akan dikerjakan bisa berhasil. Termasuk, katanya, hubungan suami dan isteri.
Pak Andul Hamid tinggal di Bogor. Mempunyai teman yang sering pergi ke Dieng. Suatu hari ia diberi oleh-oleh ramuan purwoceng. Setelah dikonsumsi dan merasakan khasiatnya, ia seperti ketagihan. Semula ia hanya mencoba-coba mengonsumsi, tetapi ternyata efeknya bagus sekali. Komentar Andul Hamid sama seperti adiyuswa lainnya. "Badan yang sering terasa lesu dan kurang bergairah, menjadi normal dan segar," katanya bergairah sebagaimana pengakuannya dalam buku itu.
Pengalaman tentang gairah seksual, juga dialami banyak orang. Penduduk Wonosobo banyak yang berdagang jamu, suatu saat ia melayani permintaan ramuan jamu yang terbuat dari purwoceng.
Ternyata khasiatnya sangat luar biasa. Ini dirasakan Syamsuddin. Padahal sebelumnya ia sudah mencoba menggunakan jamu yang terbuat dari ginseng impor. Tetapi, lebih manjur ketika menggunakan ramuan jamu purwoceng ini.
Pengalaman ini membuktikan betapa purwoceng bisa dijadikan klinik alternatif bagi mereka yang memiliki problem serupa itu. Tetapi jamu tradisional ini juga tak memberi efek samping.
Sumber : http://www.tokoislam.info