Sabtu, 11 April 2009

Identifying The Different Forms Of Herbal Medicine

By: Peter Garant

Although there are a lot of positive things to be said when it comes to herbal medicine, is still an undeniable fact however that what we proof we have is not yet enough to make taking herbal medicine completely safe.

Hence, when you're about to try out herbal medicine please make sure to check with your doctor first if what you're doing wouldn't be harmful to your body. Secondly, it's better to be able to identify the different forms of herbal medicine so you'd know if what you're taking is the real thing or not.

Essence - This is also one of the most popular forms that herbal medicine takes. Herbs in essential oils are processed through cold pressing or steam distillation. This form of herbal medicine is popular because a lot of people prefer to enjoy massages with the use of essential oils because it supposedly helps them relax more easily.

Pills and Capsules - People who violently resist the idea of taking herbal medicine in its raw form may find other products of herbal medicine in the form of pills and capsules. Herbal medicine is ground into powder to take this particular form. Usually, with this form of herbal medicine, the medicinal purpose is general and not meant to be a specific cure. Ampalaya capsules, for example, are taken simply to help improve your diabetes.

Infusions - This process involves the delicate parts of a plant like its leaves, seeds and fruits. The process simply takes several minutes to finish.

Poultice - There are some situations that require patients to take herbal medicine in the form of poultice. In this case, the herbs are macerated or chopped into tiny pieces and are then directly applied to the skin. After this, a hot, moist bandage is used to cover the area.

Raw - It's like going back to the primitive past when you're required to take this particular form of herbal medicine. Not only is the process somewhat undesirable, the taste of it leaves nothing to be desired as well. Many healthcare professionals, however, advise people to steep these raw herbs into tea because it's said to release its healing powers effectively.

Tinctures - Herbal medicine in liquid form.
Decoctions - This process involves the extraction of certain parts of a plant like the berries, roots and herb-bark. This process usually takes 45 minutes till an hour and a half.

And now that we're done with the list of forms of herbal medicine, we do hope that you benefit greatly from whatever herbal medicine product you're taking!
Article Source: http://www.articlesnatch.com
About the Author:Mr. Peter Garant is writing health, diet and exercise articles for the 1200 calories diet site and herbal health related articles for his herbal health site.

Jumat, 10 April 2009

Mixbux terbukti SCAM

Lagi-lagi bisnis online dirusak gara-gara SCAM. Kali ini PTC Mixbux terbukti scam. Menyebalkan !!! Memang sebelumnya sudah ada info yang mengatakan bahwa PTC ini memang tidak layak untuk diikuti karena hanya membuang waktu percuma.
Tapi untuk benar-benar membuktikan, saya coba untuk membuktikannya sendiri,... dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, saya sudah mencapai minimal cashout dari program tersebut, dan mencoba untuk melakukan "Request Payout". Tapi apa yang terjadi ???
Disaat kita melakukan cashout, admin dari PTC mengatakan anda hanya dapat melakukan cashout satu kali dari nilai investasi anda. Saya tidak begitu mengerti maskud dari admin tersebut. Mengapa semua ketentuan ini tidak di informasikan sebelumnya disaat kita melakukan registrasi (FAQ)?


Selain itu sudah beberapa minggu, forum dari program PTC ini tidak dapat diakses, selalu ada pesan "sedang proses perbaikan", ini memang mencurigakan. Sudah terlalu lama dilakukan proses perbaikan tapi tidak pernah selesai.
Dan bagi anda yang sudah terlanjur untuk mengikuti program ini, saran saya sebaiknya jangan anda lanjutkan. Karena semuanya hanya akan membuang waktu anda percuma, namun jika anda ingin mencoba untuk membuktikan sendiri... Ya silahkan saja, semua terserah anda.
Untuk anda yang sudah mendowload Pandua Sukses PTC, disana tertera Program Mixbux, sebaiknya jangan anda ikuti. Namun anda bisa untuk mencoba program-program lainnya.
Saya akan selalu meng-update program-program PTC baik yang scam atau yang benar-benar memberikan payout. Dan saya akan berterima kasih kepada anda para pengunjung blog ini untuk sama-sama memberikan informasi kepada rekan-rekan bisnis online lainnya apabila memang terdapat program-program SCAM lainnya. Anda bisa menulis informasi tersebut di link Comment.
Terima kasih, semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.

Kamis, 09 April 2009

Tumbuhan Obat untuk Solusi Wasir

Oleh Hembing

Wasir atau ambeien atau istilah kedokterannya hemoroid sering dianggap penyakit yang memalukan, sehingga penderita enggan membicarakannya dan kadang segan untuk memeriksakan diri karena timbulnya di tempat yang kurang pantas yaitu di anus. Walaupun bukan termasuk penyakit yang membahayakan jiwa namun gangguan wasir sangat mengganggu.

Wasir merupakan penyakit yang ditandai dengan pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah vena di daerah anus. Bila ada tekanan seperti mengejan ketika sembelit, wasir dan jaringan di sekelilingnya menjadi membengkak dan dapat menonjol keluar dari saluran pelepasan atau anus, biasanya juga disertai dengan keluarnya darah segar.

Ada dua tipe wasir, yaitu wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid). Wasir dalam timbul pada saluran usus yang dilapisi selaput lendir/mukosa, terjadi pembengkakan di dalam anus.

Pada wasir external pembengkakan pembuluh darah vena terjadi di luar, wasir menonjol keluar dari rektum, sehingga terlihat di sekitar anus.
Gejala–gejala adanya penyakit wasir yaitu pertama-tama akan timbul rasa panas, gatal, dan nyeri pada dubur, adanya tonjolan keluar dari rektum pada saat buang air besar, tonjolan akan menjadi lebih besar seiring dengan tekanan abdominal dan harus ditekan ke dalam dengan tangan. Wasir sering juga disertai dengan pendarahan, dalam banyak kasus darah segar keluar bersama feses sewaktu buang air besar. Rasa nyeri dan pendarahan bisa timbul dan hilang. Penderita wasir merasakan ketidaknyamanan terus-menerus.

Penyakit wasir merupakan hasil peningkatan tekanan dalam pembuluh vena di sekitar anus sehingga menghalangi aliran darah di anus. Kondisi tersebut terutama disebabkan karena seringnya sembelit (susah buang air besar). Dengan adanya penekanan feses yang keras pada usus dan disertai dengan pemaksaan pada waktu mengejan akan mengakibatkan pembesaran pada pembuluh darah vena yang berakibat wasir. Selain diakibatkan sembelit, wasir juga disebabkan karena pekerjaan yang menuntut duduk atau berdiri terlalu lama dan tidak berpindah-pindah, sering mengangkat beban terlalu berat, sering mengejan, faktor kegemukan, kurangnya makanan berserat yang mengakibatkan sembelit, hubungan seks melalui anus, infeksi anal atau rektal, dan tekanan pada usus akibat pembesaran rahim pada masa kehamilan.

Upaya pencegahan agar tidak terkena wasir yaitu dengan menerapkan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan berserat dalam jumlah yang cukup seperti sayur dan buah-buahan untuk menghindari terjadinya sembelit, olahraga secara teratur, hindari mengejan, jangan duduk terlalu lama dan pindah-pindahkan posisi duduk. Pada umumnya upaya pengobatan yang diberikan untuk mengatasi wasir tanpa operasi diantaranya yaitu, menghilangkan rasa sakit, mengurangi bengkak, mengatur kebiasaan buang air besar dan melunakkan feses.

Beberapa tanaman obat yang digunakan untuk wasir mempunyai efek merangsang buang air besar (pencahar), melunakkan feses, antiradang, mengecilkan pembengkakan dan melembutkan kulit (emoliens).

Beberapa tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi wasir, antara lain:

1.DAUN UNGU / Handeuleum (Graptophyllum pictum Griff.)
Efek : pencahar ringan (mild laxative), pelembut kulit (emolien)

2.LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.)
Efek : Pencahar (laxative), antiradang, melembutkan kulit (emoliens)

3.KUNYIT (Curcuma longa L.)
Efek : antiradang, antibakteri, melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan sumbatan, astringent.

4.DAUN DEWA (Gynura segetum Lour.)
Efek : mengurangi pembengkakan, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit (analgetik)

5.KROKOT (Portulaca oleracea L.)
Efek : Menghilangkan sakit, mengurangi bengkak, melancarkan sirkulasi darah.

6.SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata Pers.)
Efek : Antiradang, mengurangi pembengkakan, menghentikan pendarahan.

7.AKAR TERATAI (Nelumbium nelumbo Druce.)
Efek : Menghentikan pendarahan

8.PEGAGAN (Centella asiatica Urban.)
Efek: Anti-infeksi, menyejukkan

Berikut beberapa contoh resep herba/tanaman obat untuk mengobati wasir :

Pemakaian dalam
Resep 1.
15 lembar daun ungu/handeuleum + 20 gram kunyit + 15 gram pegagan, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 2.
90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya dan dipotong-potong) + 15 gram daun dewa, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan madu, airnya diminum, daging daun lidah buayanya dimakan.

Resep 3.
Akar teratai dicuci bersih lalu dijuice hingga airnya terkumpul 1 gelas ukuran 200 cc, lalu diminum. (Untuk wasir berdarah).

Resep 4.
30 gram krokot + 30 gram daun cocor bebek, dicuci, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu, airnya diminum 2 kali sehari.

Pemakaian luar :
Daun lidah buaya dikupas kulitnya kemudian dijus. Ambil jus lidah buaya secukupnya, tambahkan bubuk norit dan bubuk gambir secukupnya dengan perbandingan 3 : 1, aduk hingga rata lalu dioleskan pada wasir yang menonjol keluar.

Catatan :
Hindari makanan pedas, daging kambing, goreng-gorengan, durian dan perbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan..
pilih salah satu resep pemakaian dalam dan lakukan secara teratur
untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel
Sumber : CBN

Pegagan (Centella asiatica, (Linn), Urb.)

Pegagan (Centella asiatica, (Linn), Urb.)
Sinonim : = Hydrocotyle asiatica, Linn. = Pasequinus, Rumph.
Familia : Umbelliferae

Uraian :
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit.

Nama Lokal :
Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede, Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok (Jawa); Kos tekosan ( Madura), Kori-kori (Halmahera);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hepatitis, Campak, Demam, Amandel (Tonsilis), Sakit tenggorokan; Bronkhitis, Infeksi dan Batu saluran kencing, Mata merah, Wasir; Keracunan, Muntah darah, Batuk darah, mimisan, Cacingan, Lepra;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman.

KEGUNAAN :
1.Infectious hepatitis, campak (measles).
2.Demam, radang amandel (tonsillitis), sakit tenggorok, bronchitis.
3.Infeksi dan batu sistem saluran kencing.
4.Keracunan Gelsemium elegans, arsenic.
5.Muntah darah, batuk darah, mimisan.
6.Mata merah, wasir.
7.Sakit perut, cacingan, menambah nafsu makan.
8.Lepra.

PEMAKAIAN: 15 - 30 gram pegagan segar, direbus, minum. Atau dilumatkan, peras, minum airnya.

PEMAKAIAN LUAR : Dilumatkan, ditempel ke bagian yang sakit. Dipakai untuk: Gigitan, ular, bisul, luka berdarah, TBC kulit.

CARA PEMAKAIAN :
1. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing):
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan
kedua.

2. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.

3. Demam:
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah
sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.

4. Darah tinggi:
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai
menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.

5. Wasir:
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air
selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.

6. Pembengkakan hati (liver) :
240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.

7. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum

8. Bisul :
30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar
dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit.

9. Mata merah, bengkak :
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring.
Teteskan ke mata yang sakit 3 - 4 kali sehari.

10. Batuk darah, muntah darah, mimisan :
60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.

11. Batuk kering :
segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air
dan gula batu secukupnya. Minum.

12. Lepra :
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air,
sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x
3/4 gelas.

13. Penambah nafsu makan :
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai
menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.

14. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan,
menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut,
mimisan.

15. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah.
Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan
pencernaan.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni. KANDUNGAN KIMIA : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus Hansen),
sumber iptek.net.id

Indoor Organic Herb Garden

Author: Anna Hart

Growing an organic herb garden is a delightful project. The fragrant plants not only look and smell good; they are also good for flavoring foods.

Indoor organic herb gardens have the advantage of being year-round, giving a continuous supply of fresh herbs. An indoor organic herb garden can be as small as a few pots on a window sill or as large as a greenhouse filled with containers of aromatic organic herbs.

Herb Choices
There are many ways to decide which herbs to include in your organic herb garden. Here are some ideas.

1. Italian Herb Garden: Plant rosemary, oregano, basil, fennel, and chives. Terra cotta containers will make your indoor organic herb garden look authentically old world.

2. French Herb Garden: Begin with lemon basil, marjoram, and parsley, and add other herbs you like to use in French cooking.

3. Fragrant Herb Garden: Choose angelica, bergamot, catmint, chamomile, thyme, lavender, lemon balm, mint, and sage. This organic herb garden is a natural air freshener.

4. Tea Herb Garden: If you enjoy herbal teas, your organic herb garden might focus on appropriate herbs for your tea: catnip, chamomile, lavender, lemon grass, mint, and peppermint.

You may not want to theme your indoor organic herb garden, but simply grow a few herbs that appeal to you.

Containers
Many herbs are well-suited to container gardening, but you will want to choose containers according to the herbs you intend to grow.

1. Those tiny herb peat pots sold in discount stores give the wrong idea. Your indoor organic herb garden will not last long with such small thinking.

2. Begin with containers a bit larger than those in which the live nursery plants were purchased. This will give your plants room to start growing.

3. Once your herbs are stabilized and growing well, transplant them into larger containers.

4. Basil, mint, oregano, and sage are examples of herbs that can be grown in pots of about 8 to 10 inches.

5. If you want a large crop of herbs that is constantly being replenished in your organic herb garden, use 3 to 5 gallon containers. This will assure you of having plenty of rosemary, basil, etc. when you want it.

Container Soil
Indoor organic herb gardens call for building organic soil. Your soil should have a pH of about 7, since herbs prefer a more alkaline soil. If yours is too acid, add some calcified seaweed. Be sure you use only organic fertilizers to build your soil.

Indoor Lighting
An indoor organic herb garden will need lighting, especially if your room is not sunny. Lighting is especially important for year-round indoor gardens.

Different plants have different light requirements, some preferring bright sun and others preferring shade. Most herbs prefer full sun, but there are exceptions, so learn what each of your herbs needs.

Incandescent lights, even though called "grow lights", are a poor choice for your indoor organic herb garden. Fluorescent lights are better, and have the advantage of being inexpensive, easily available, and easy to set up. The best choice for lighting your indoor organic herb garden is high intensity discharge lighting, often called HID lights. These are even more affordable and efficient.

Useful and Beautiful
An indoor organic herb garden can be both useful and beautiful. Herbs are generally eager to please, and require little maintenance. Simply give them the right food, water, and sunlight, and they will reward you abundantly.

© 2007, Anna Hart. Anna Hart invites you to read more of her articles about organic gardening at http://www.organicspringtime.com. Anna is posting new articles every week on that site, each one dealing with some facet of organic gardening. If you want information on locating live organic herb plants for your organic herb garden, you won't want to miss Anna's article on the subject.
Article Source: http://www.articlesbase.com/gardening-articles/indoor-organic-herb-garden-120399.html

Jati Belanda Si Pelangsing Pengusir Kaki Gajah

INDONESIA sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Biasanya, selain untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pencegahan dan pemulihan stamina serta kosmetika.

Adalah Guazuma ulmifolia Lamk atau yang dikenal di Indonesia dengan nama jati belanda, merupakan tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis seperti negara kita ini. Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam famili Sterculiaceae, dan diduga berasal dari negara Amerika yang beriklim tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 mdpl. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuh liar begitu saja.

Jati belanda atau jati londo dalam bahasa Jawa, dan dikenal dengan nama bastard cadar dalam bahasa Inggris, merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya, berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.

Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji, cara memperbanyak dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat keberhasilan 50 persen. Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.

Khasiat daun
Saat ini, jati belanda masih jarang dibudidayakan secara intensif. Selain itu, bibit tanaman juga masih jarang ditemukan dalam jumlah besar. Jika ada, harganya pun relatif mahal, yaitu sekira Rp 5.000,00 per bibit dengan ukuran tinggi pohon 0,5 meter. Hal ini bisa dimaklum karena pengadaan bibit jati belanda tak semudah pengadaan bibit tanaman lain. Namun, jika dilihat dari khasiat dan kegunaan dari tanaman ini, harga tersebut menjadi tak berarti.

Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.

Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol dan rematik gout.

Tak hanya sampai di situ, dewasa ini daun jati Belanda juga dapat digunakan sebagai obat elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Gejala khas yang timbul dari penyakit ini adalah adanya pembengkakan yang sangat besar pada jaringan – jaringan pengikat dan pembuluh getah bening yang. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas sejenis cacing yang menyumbat aliran getah bening.


Cara meramu
Sebagian sumber berpendapat, bagian tanaman yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kaki gajah adalah bagian kulit kayu sebelah dalam. Namun, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa daunnya pun apalagi jika dicampur dengan ramuan lain maka dapat pula dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Untuk mengobati kaki gajah, daun yang akan digunakan sebagai ramuan dipilih daun yang segar dan berwarna hijau tua. Daun diambil secukupnya, dikeringkan dengan cara diangin – anginkan, tetapi harus dihindarkan dari cahaya matahari langsung karena dapat mengubah warna daun menjadi cokelat kehitaman. Pengeringan yang tidak benar akan mengurangi khasiat zat aktif yang dikandungnya.

Selanjutnya, daun yang sudah kering digiling sampai menjadi serbuk. Serbuk diambil kira – kira sebanyak 20 gram serbuk, kemudian seduh dengan air panas, disaring, dan air saringannya diminum sehari 2 kali. Selain itu, untuk menambah efek farmakologi dari ramuan ini, bisa juga dengan cara menambahkan rimpang bangle atau panglai (bahasa Sunda). Caranya, ambil tujuh lembar daun jati belanda dan sebesar jari rimpang bangle. Bahan – bahan dicuci hingga bersih kemudian direbus dengan satu setengah gelas air hingga tersisa kira – kira satu gelas lagi. Setelah dingin disaring, dan dibagi menjadi 2 untuk diminum pagi dan sore hari.

Harus diakui, bahwa cara kerja dan efek farmakologi dari daun jati belanda sebagai obat kaki gajah belum diteliti secara nyata. Namun, tidak ada salahnya apabila kita mencoba menggunakan tanaman ini sebagai salah satu pengobatan alternatif dalam mengatasi penyakit kaki gajah.***PR-9-3-2006

Joni Hendri, Am.A.K.
Alumnus Analis Kesehatan, Poltekkes Bandung dan Teknisi Litkayasa di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbang Kesehatan RI.

Tanaman Obat Jati Belanda

Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum.)
Sinonim :
Guazuyna tomentosa Kunth.

Familia :
Sterculiaceae.

Uraian :
Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA: Gliazumae Folium; Daun Jati belanda.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Khasiat Diaforetik, tonik, dan astringen. PENELITIAN Yusuf Husni, 1986. Fakultas Farmasi, UNAIR. Telah melakukan penelitian pengaruh pemberian daun Jati belanda terhadap kadar kreatin dan urea pada serum darah kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata pemberian daun Jati belanda selama 2 bulan tidak menaikkan kadar kreatin dan urea. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya kelainan fungsi ginjal setelah pemberian Jati belanda. Subandrio Joko Semedi, 1987. Fakilltas Farmasi, UNAIR. Telah melakukan penelitian pengaruh pemberian seduhan daun Jati belanda terhadap aktivitas enzim SGOT, SGPT, dan SGGT. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata pemberian seduhan daun Jati belanda selama 1 bulan tidak berpengaruh terhadap aktivitas enzim SGOT, SGPT, dan SGGT. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya kelainan fungsi hati setelah pemberian Jati belanda. Lies Andarini, 1987.Jurusan Biologi, FMIPA UNAIR. Telah melakukan penelitian pengaruh pemberian infus daun Jati belanda terhadap berat badan mencit. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian infus daun Jati belanda 5 %, 10 %, 15 %, dan 20%, masing-masing sebanyak 0,5 ml dapat menurunkan berat badan mencit. Pemberian infus daun Jati belanda 15% dan 20%, masing-masing 0,5 ml dapat menurunkan jumlah makanan mencit.

Pemanfaatan :
Bagian yang Digunakan
Daun, kulit kayu, dan buah.

KEGUNAAN
Daun: Kegemukan.

Buah:
Bronkhitis.

Biji:
1. Kegemukan.
2. Sakit perut.


RAMUAN DAN TAKARAN
Kegemukan
Ramuan:
Daun Jati belanda 7 helai
Daun Tempuyung 7 helai
Serbuk Majakan sedikit
Air 115 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 30 hari.

Sakit Perut dan Perut Kembung
Ramuan:
Buah Jati belanda (serbuk) 2 sendok teh
Air mendidih 100 ml
Minyak Adas (bila perlu) 1 tetes

Cara pembuatan: Diseduh
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari.

Komposisi :
Tanin, lendir, zat pahit, dan damar
sumber : iptek.net.id

Rabu, 08 April 2009

Waru Tanaman Obat Indonesia

Waru
(Hibiscus tiliaceus L.)
Sinonim :
--
Familia :
malvaceae.

Uraian :
Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga.

INDIKASI
Daun waru digunakan untuk pengobatan :
TB paru-paru, batuk, sesak napas,
Radang amandel (tonsilitis),
Demam,
Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
Radang usus,
Bisul, abses,
Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,

Akar digunakan untuk mengatasi :
terlambat haid,
demam.

Bunga digunakan untuk pengobatan :
radang mata.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.

CONTOH PEMAKAIAN:
TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.

Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.

Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.

Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.

Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.

Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum sekaligus.

Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.

Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
sumber : Iptek.net.id

Selasa, 07 April 2009

I Love Growing Herbs

Author: Harvey Robinson

I love growing herb plants, they are cheap and easy to grow, they grow well indoors through the winter and I get to eat them. Herb plants grown well in cheap plastic plant containers. I got a stack of them out of the trash dumpster behind my local plant store. A few packets of seeds, some salvaged containers, some dirt and it is amazing how much will grow.

Most herbs are tough wild plants which thrive when pampered by gardeners. Having a few of the basic cooking herbs growing in containers is convenient because they are all a few steps from my kitchen. If I decide I need an herb in the middle of cooking, I cut a little fresh without having to drive to the store. Herbs can be harvested by simply cutting off what you need, I keep a small pair of scissors just for that. Cooking with fresh herbs is much better than the dried stuff they call herbs that come in little plastic containers. The flavor of fresh herbs is better but the potency of dried herbs is about three times that of fresh, so if you are using fresh herbs in a recipe that called for dried herbs, keep this in mind.

Herbs and spices - Culinary herbs are different from spices. For the most part, culinary herbs are fresh or dried leaves. Spices are seeds, roots, fruits, flowers, and bark. Culinary herbs usually have a mild flavor while spices tend to have a stronger, pungent flavor.

Annuals, Biennials and Perennials - Annuals bloom one season, put out a lot of seeds and die, biennial herbs live two seasons, blooming the second season only, perennial herbs bloom each season once established and can be propagated by division or cuttings.

What to grow? - Grow what you like to eat. If you cook a lot, you probably already have some idea what herbs you'd like. I grow some herbs because they are used in cuisines I like to eat. Cilantro for Mexican food, basil and rosemary for Italian.

Lavender, rosemary, bay laurel, marjoram, dill, oregano, sage and thyme are all easy to grow cooking herbs. This will start you out with herbs you can eat. They are all from the mild, dry climate of the Mediterranean and grow well together. They need well draining soil, bright sun, and moderate temperatures. Many of the Mediterranean herbs are very sensitive to soil moisture conditions. Raised beds are sometimes needed to provide the necessary drainage. Oregano, and thyme have tried to take over my garden many times. Now I put them in pots, and sink them into the ground. They grow better this way also because I can use soils that drain better just for them. Some of the best easy-to-grow herbs will take over the garden if you do not watch them.

Every herb garden needs at least five kinds of basil. Basil, is not really a mediterranean herb and needs more water. Parsley, chervil, and mint grow best on soils which retain moisture. Chamomile and mints are always good to have growing for tea. Mints are another plant that are good to grow in pots because once they get going they will quickly overwhelm other plants. Peppermint does not produce seeds and can only be propagated by cuttings.

Mints, oregano, rosemary, thyme, and tarragon, should be purchased as plants or propagated by cuttings. If you are planting herb plants from the garden store, plant them in the same way you would plant any other plant, dig a hole, put the plant in and water it well. The woodier herb plants like rosemary, thyme and oregano are better grown from established plants.

Growing herbs outside - Pick a spot that gets at least 6 hours of direct sun each day. Do not plant where water stands or runs during heavy rains. If you don't have good drainage raised beds will fix it. Add dead leaves and compost to the soil. If you are starting your plants from seeds, put some dirt in a bucket, add a few packets of seeds and scatter them over the soil and water well. The plants will begin to sprout in about a week.

Dry some of your harvest so you'll have dried herbs through the winter. You'll never go back to those sad little plastic containers from the grocery store. The shelf life of many herbs is one to two years as long as they are not exposed to light, heat and air. Leaves keep their flavor best when they are stored whole and crushed just before use. Seeds for cooking should be stored whole and ground up as needed.

Keep them well watered, make sure your soil has drainage, make sure to plant them in a place they will get sun, but not too much, feed them a little and they will pay you back many times over. Never use fertilizer, just good dirt with some mulch from the back yard and some alfalfa pellets or some cow manure. Continue to plant seeds every couple of weeks all season long so you will always have fresh herbs available. Most herbs reach their peak for flavor before flowering, that is the best time to harvest leaves or seeds for storage.

Growing herbs inside - Growing herbs inside requires good drainage, sunlight and water. Put an inch of gravel at the bottom of each pot for drainage. Herbs grow best inside in a location with bright, filtered light. A south or west windowsill provides a good spot for an herb garden. Keep plenty of space between your plants to allow for air circulation, Herbs in smaller containers tend to dry out faster, water more often if needed.

Fertilizing - Too much fertilizer produces poor tasting herbs. Heavy applications of fertilizer, will decrease the concentration of essential oils. Don't fertilizing your herbs in winter. Most plants, especially the warm-climate ones, are asleep and not growing in winter.

Compost is the best fertilizer around. Just toss a handful or two of it around the base of the plant. Mix in lots of organic matter to the soil like mulched leaves to improve texture and drainage.
Plants do not eat fertilizer, they use photosynthesis to eat light. It is amazing but that is what they do. Giving them too much fertilizer is like taking too many vitamins.
*)Harvey Robinson is a long time grower of herbs and webmaster of http://www.yearstoyourhealth.com/herbs/ and http://www.eatmoreherbs.com/growing_herbs/

Article Source: http://www.articlesbase.com/gardening-articles/i-love-growing-herbs-133091.html

Senin, 06 April 2009

Herbs and Healthy Aging

Author: Rick White

Many of us know that in today's time of health awareness that herbs are emerging as very popular products in maintaining good health. Many herbs are now being used in place of some of the notable vitamins that we are all familiar with. Herbs are all natural, so they will not harm you. Many herbs can help you and they can be found in all sorts.

Herbs are used for many reasons, like teas that are used to cleanse are digestive systems or the overall help of the internal body.There are many other uses for herbs such as a supplement, for medicines and vitamins. Herbs have become quite popular in the use of many over-the-counter anti aging products, this causing an explosion of their use in hope of reversing wrinkles or other anti aging features.

One of the most popular herbs today is Kava- Kava. Kava is widely used in reducing anxiety. It has also become recognized as a relaxant and a sleep aid. Ginko Biloba is also another great herb that increases blood circulation. This herb will help with lungs to function properly, while distributing oxygen and increasing oxygen flow which in turn produces freedom of blood flowing to the brain. This has also led those to believe that Ginko helps those that are suffering from memory loss or forgetfulness. It has been known to help support healthy brain function and designed to enhance mental alertness.

Many people ask themselves, how do I know that herbs are safe for me to take? Herbs are all natural, so in most cases herbs are very good to take. Herbs rarely cause side effects like many other drugs sold, but some people have experienced side effects. But the cause of this rare happening has not yet been determined.

Another question some people may have that are not familiar with herbs, is where can I find more information about them? Now days you can find all sorts of herbs from your local Wal- mart to malls, herbal stores and drug stores and many other places. You can also find lot's of information and products online as well.

Just remember it is always important to talk with your family doctor before taking any herbs. Some medications work against herbs despite herbs coming from natural sources. This is why a visit too your doctor is always the wise thing to do before taking any herbs, over-the-counter meds or vitamins.

You should keep in mind though it is rare to find an FDA approved herbal supplement, if you do you may not experience side effects. But with that in mind though, the FDA, Government, Pharmaceutics and others try to keep some herbs out of this country, since they have been proven to cure certain diseases. So I think we can all figure out why this would be the case, money sometimes comes ahead of healthy people. For this you should decide for yourself to use at your own risk. Most importantly however, you want to consider the herbs and their purpose first.

about author :
I am An Internet Entrepreneur and Information Provider you can receive more information by visiting us at
http://consumersolutions360.com and http://webhealthshoppe.com/

Minggu, 05 April 2009

Kelapa

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Familia: Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera

Nama binomial
Cocos nucifera
L.



Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae. Ia adalah satu-satunya spesies dalam genus Cocos, dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pohon ini yang berkulit keras dan berdaging warna putih. Pohon kelapa biasanya tumbuh di pinggir pantai.

Pemanfaatan
GluguKelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.

Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.

Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.

Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapaBuah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.

Es kelapa muda atau es deganEndosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kelapa Tanaman berkhasiat obat

Kelapa adalah tanaman yang berkhasiat obat.
Kelapa hijau dipercaya berkhasiat sebagai hemostatik, antipiretik dan diuretik dan laksatif, dan dapat mengatasi berbagai penyakit seperti :

o bronchitis, demam, disentri, hepatitis, (akar) ;
o mencret, sakit perut, (arang tempurung);
o batuk darah, batu ginjal, cacing kremi, keracunan ikan, muntah darah dan pencahar daging buah);
o mencret, sakit perut dan bengkak (buah muda);
o nyeri pinggang, penawar racun, peradangan usus (air kelapa) dan
o perawatan rambut dan bahan pembawa ramuan luka bakar (minyak kelapa)
o obat kena racun makanan, frambusia, TBC (santan dan air buahnya),
o mencret, disentri,cholera, lemah syawat (akarnya),
o borok, demam nifas(bunganya),
o gigi rusak/berlubang, kencing nanah (minyak tempurungnya),
o wasir, adanya pengapuran pada air seni (daging buahnya).

Pengetahuan tradisional ini perlu dibuktikan dengan hasil analisa empirik dan saat ini telah diketahui dengan hasil analisa kandungan nutrisi dari kelapa yang banyak mengandung giziesensial. Daging buah kelapa muda misalnya, kaya akan kalori terutama dari karbohidrat. Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin dan valin.

Adapun analisa nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan adalah kadar air 90,59%, kalori437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat kasar 3,98%, totalkarbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.


Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa adalah isoleusin 2,5 g/16 g N, leusin 4,9 g/16 gN, lisin 2,7 g/16 g N, metionin 1,5 g/16 g N, threosin 2,3 g/16 g N, tripthopan0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16 g. Mineral utama yang terdapat pada daging buah kelapa adalah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P (2.4 ppm). Kandungan vitamin pada buah meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin B(15 IU), dan vitamin E (2 ppm).

Minyak kelapa sangat mudah dicerna dan diabsorbsi tubuh karena mengandung trigliserida yang tersusun dari lemak rantai sedang (C6-C12). Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa adalah C8 5-%, C10 6 - 10% dan C12 44 - 45% (total 55-65% asamlemak rantai sedang). Trigliserida asam lemak rantai sedang dapat digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia dan kegemukan serta dapat digunakan dalam ransum untuk pasien pasca bedah dan bayi premature.

Daging buah kelapa juga mengandung 0,2 mg vitamin E (sebagai tokoferol), namun proses produksi minyak secara konvensional yang biasanya mengaplikasikan panas dan tekanan, mengurangi kandungan tokoferol dalam hasil akhir. Kandungan vitamin E optimum dapat diperoleh melalui perbaikan proses, yaitu dengan proses sentrifugasi santan dan produk yang dihasilkan dikenal dengan nama virgin oil. Virgin oil mempunyai aroma kelapa segar. Saat ini Virgin oil yang lebih dikenal dengan VCO (VirginCoconut Oil) diyakini manfaatnya untuk mengatasi penyakit kanker bahkan dianggap lebih ampuh dibandingkan dengan buah merah (Pandanus conoideus).

Air kelapa muda (7 - 8 bulan) mengandung protein 0,13 g, minyak 0,12 g, karbohidrat 4,11g, mineral Ca 20 mg, Fe 0,5 mg, vitamin asam askorbat 2,2 - 3,7 mg dan air95,01/ 100 g.

Dari berbagai sumber, http://www.tanaman-obat.com/

Medical Alert Alarms Help Save Lives

Medical alert alarms are systems designed to alert someone in the case of a medical emergency. The most common usage of these alert alarms are when someone has fallen or injured themselves in their homes and cannot reach or use the phone to call for assistance. That is where these medical alert alarms do the most good. It allows an individual who stays in their home alone to have the assurance that if something should happen where they were unable to access the phone, they could summon help by the press of a button. The press of a button would assure that emergency assistance would be on the way to help them. These alarms are usually used in the event of a medical emergency but are helpful no matter what type of emergency event.

The medical alert alarms are a way to help instill confidence in those that are staying by themselves. It allows them the ability to know that they are connected and safe in an environment that is looking out for their welfare yet still allows them their independence. There are many types of medical alert alarms available today.

Many will use wireless technology to utilize connections between a home base console and the button or pendant that is worn and pressed in case of emergency. The system is a simply-installed unit that will hook up through your phone line to enable the emergency calls, and a wireless link from the unit to the pendant. Once the pendant/button is pressed, it activates a response in the console so that it immediately starts to dial the emergency contact number or numbers you have programmed into it. Most consoles and stations will allow you to input more than one number and will dial consecutively until an answer is reached or the 911 personnel are called. Contact numbers can be local numbers or long distance numbers. This allows family members that live out of state to still be connected with the issues of their loved ones.

Medical alert alarms work only in so much that someone has accessibility to them. Many people get extra pendant/button alarms to keep around the house. The key strategy there is that it allows for back-up should you be caught without one. By having one for the night stand, the bathroom, kitchen, garage, or perhaps even one for the purse or car, allows extra peace of mind.

In addition to the extra alarm buttons, there can also be an alarm installed inside the house that is triggered to go off when the medical alert is sounded. This is an extra safety precaution that is useful particularly if there are others on the property or neighbors living close enough to help monitor situations. When the outlying person who receives the emergency call presses a key on their phone to confirm that emergency, the alarm is turned off so that the person in distress can be heard.

These medical alert alarms and their systems are not expensive to purchase nor are they expensive to use. Look for companies that do not charge monthly fees but instead offer their product, usually under $200, at a flat fee. This will reduce your costs in the long run.


--------------------------------------------------------------------------------
About the Author:
LifeLink is an emergency Medical Alert Alarm system designed for use by seniors or individuals with mobility, neurological disabilities or who are at risk for falls and medical emergencies. The system, which is purchased with a one-time fee, includes a wireless pendant and a Console that connects to an existing phone line. For details http://www.callforassistance.com
from http://www.articler.com/128840/Medical-Alert-Alarms-Help-Save-Lives.html

Bunga Wijaya Kusuma Mekar di Kudus

Flora

Kudus, Kompas - Sri Sulastri (56), penduduk Desa Kaliputu RT 06/RW 01, Kecamatan/Kabupaten Kudus, Sabtu (21/7) malam, menyaksikan keindahan bunga wijaya kusuma, yang dominan berwarna putih. Bunga diketahui mekar setelah beberapa tahun Sri memeliharanya dalam pot plastik.

Putik bunga ini lembut serta memancarkan aroma harum. Di bagian bawah tangkai yang berwarna kemerahan (pangkal bunga), beberapa helai bunganya berwarna putih strip kemerahan. "Saya bersama suami menunggui hingga tengah malam guna menyaksikan keindahan dan misteri kembang tersebut. Bahkan, sebelumnya banyak tetangga yang ramai-ramai menyaksikannya," tuturnya.

Sebenarnya, melihat sosok wijaya kusuma sekilas tidak ada yang menarik. Kalah jauh dengan adenium, euphorbia, gelombang cinta, dan sebagainya. Sebab, bunga ini berbatang kecil yang tidak lebih besar dari sebatang pensil. Daunnya sedikit keras, memanjang dari pangkal batang hingga pucuknya. Misteri

Tetapi, yang misterius (bagi orang awam tentunya), kemunculan bunganya selalu terjadi pada malam hari saja. Esok harinya sudah tidak lagi mekar dan berangsur-angsur layu akhirnya gugur. Ibaratnya, bagai sebuah payung yang terbuka di malam hari dan menutup kembali menjelang pagi.

Oleh karena hanya terjadi semalam dan bunga itu muncul tidak menentu (berbulan-bulan lamanya) serta hanya muncul sekuntum saja, maka harus ekstra waspada jika ingin menyaksikan mekarnya wijaya kusuma tersebut.

Mungkin karena itulah, teramat jarang penggemar bunga mau memelihara kembang wijaya kusuma. "Tetapi, bagi saya, inilah salah satu bukti betapa banyak karya Tuhan yang begitu indah, atau menikmati salah satu fenomena alam," tutur Sri Sulastri.

Mitos dari bunga wijaya kusuma ada dalam dunia pewayangan. Prabu Kresna mempunyai dua senjata utama, yaitu berupa busur dan panahnya yang bernama cakra dan kembang (bunga) wijaya kusuma. Kembang ini salah satu khasiatnya yang paling spektakuler mampu menghidupkan orang mati.

Bunga wijaya kusuma konon berasal dari Nusakambangan, Kabupaten Cilacap. Sampai sekarang masih ada sebagian masyarakat yang percaya terhadap berbagai macam khasiat bunga misterius ini. (SUP)
Sumber : kompas