Kamis, 25 Desember 2008

Pulsa Murah : HFT RELOAD : Sangat Cocok Untuk Penjual Pulsa

Halo sobat Blogger semua, jangan bingung jika update-updateku kali ini berbau pulsa, pulsa dan pulsa terus. Kenapa? Tanyakan pada rumput yang bergoyang. He he he.

Oke, saya lanjutkan. Saya sedang cari agen-agen Pulsa Murah di HFT RELOAD di seluruh Indonesia. Bagi sobat yang sedang mencari atau pengen menjual pulsa dengan harga "bersaing bin murah" saya sarankan sobat untuk daftar menjadi agen saya do HFT RELOAD.

Gimana cara daftar menjadi agen HFT RELOAD di muktiplaza? Gampang kok.
1. Silahkan kirim sms ke 085651365539 dengan format sebagai berikut :
REGHFT.NO_HP.NAMA
2. Secepatnya hp sobat akan saya aktifkan menjadi member Pulsa Murah HFT RELOAD.

Untuk mengetahui kode transaksi, bank deposit dan lain - lain, langsung buka webnya DI SINI. KOntak saya di 085651365539 jika ada hal yang belum jelas.

Apa keuntungan menjadi agen Pulsa Murah HFT RELOAD?

Adapun Keuntungan bergabung atau menjadi Agen saya di HFT Reload :
1. Pulsa yakin bisa bersaing ( murah ) dari pada yang lain
2. Bisa isi ulang HP sendiri, keluarga, saudara, temen ( dijual dong )
3. Proses cepat transaksi yang cepat dan stabil
4. Gratis biaya reply untuk isi ulang pulsa
5. Pendaftaran gratis menjadi member HFT RELOAD
6. Deposit tak ada expired ( tak hangus )

Tunggu apalagi, alihkan belanja pulsa dan deposite pulsamu di HFT RELOAD. Dan jual dengan harga yang sangat bersaing.

Oke salam paling sukses dari saya

Rabu, 24 Desember 2008

Wawancar Ekslusif Amir, Duta Axis

Haha siapa sih yang ngga tau Amir? Si bocah layangan asal Jogja itu? Ini adalah salah satu post milik piyoh.blogspot.com hasil dari mewawancari Amir. Di baca ya!



Yezzz, akhirnya aku bisa wawancara dengan Duta Axis, Baik ya, Siapa lagi kalo bukan Amir bocah layangan dari Jogja!!
Aduh sempet grogi juga ni, secara udah sering banget dia muncul di TV.
Dan Berita Garing kali ini dia akan mengungkapkan tips dan trik jadi Duta Axis, dicatat ya. Mumpung dia belum sadar bahwa duta eksis bentar lagi bergeser ke yang lain. Namanya juga anak-anak, P.O.L.O.S (BOLOT). Hahaha, (tertawa puas).
Baiklah, kita mulai ya…Berita Garing berikut ini :

Aku :’Halo Amir!’
Amir : ‘Halo mas Hijrah, dari Berita Garing ya?’
Aku : ‘Iya Amir, bisa cerita singkat ngga kenapa kamu bisa jadi Duta Axis, baik ya itu?’
Amir : ‘Ceritanya gini lho mas.’ (dengan medok Jawanya). Dari dulu aku sering maen layangan, Cuma, kalo maen-maen aja, ga seru, ga dapat duit gittchu, mulai saat itu aku mencari ide untuk usaha layangan, kalo ada layangan putus, kejer-kejer terus, mulai dari rumah tetangga, di atas pohon, tiang listrik sampe dapur Bik Ijah aku jabangi mas.’
Aku : ‘Wah, perjuanganmu keras sekali ya?’ (catat)
Amir : ‘Itchuu betcuul!’
Aku : ‘???’ (ini Amir apa Cinta Laura)
Amir : ‘Ya, mungkin karena usahaku yang giat mengejar layangan itulah membuat Axis tertarik sama aku. Kalo kata managernya itu usahaku positioning sebagai pengejar layangan yang membuat aku eksis jadi Amir si pengejar layangan. Padahal aku akhirnya jual lagi layangannya.’
Aku : (Duh, anak kecil aja, belagu banget sech!) ‘Oh gitu..trus apalagi?’
Amir : ‘Ya, terus aku nyari info disana sini, layangan yang aku kumpulin kumodifikasi lagi, kalo dalam bisnis itu sistem ATM, Amati, Tiru, Modifikasi mas.’
Aku : (Waduh, tambah belagu aja ni anak) ‘Terus apalagi?’
Amir : ‘Terus, aku juga jangan sampe kalah harga, aku survey ke lapangan dan saingan-saingan yang udah ada. Kumainin tu harganya, kalo istilahnya itu persaingan harga mas, kalo di provider perang tarif gitu mas.’
Aku : ‘Wah, busyed dach, anak kecil ini aja pinter bisnis,pantesan aja kriting,jangan2 banyak layangan nyangkut di dalam,tapi memang cocok dah jadi Duta Axis.Gery Saluuuut buat kamu, nich...tangkap!’
Amir : ‘Hup!terimakasih mas....Kaing..kaing...’
Aku : ‘Lho??’(ini Amir apa Heli guk..guk..guk?)
‘Yach, namanya juga anak-anak..’
Oke, sekian laporan berita Garing hari ini..Aku pulang dengan banyak catatan, dia belum tahu kalo sebentar lagi posisinya akan kegeser..Hahaha (tertawa kejam plus gerakkan mata ala tokoh antagonis di sinetron).

Notes : Semua berita ini hanya mimpi belaka, tapi isinya ada baiknya kok, mudah-mudahan bermanfaat ya sebagai orang yang mau jadi Duta Wisata ataupun pembisnis.
Buat Amir, mana mau lah aku wawancara kamu, kita kan saingan. Hahaha, ‘cause its fun!Kabur!!!’

Love, Bisnis and Eksis..

Selasa, 23 Desember 2008

Khasiat Si Pahit Brotowali

By Republika Newsroom
Senin, 13 Oktober 2008 pukul 10:52:00

JAKARTA-- Indonesia sangat kaya berbagai jenis tumbuhan, termasuk tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat. Pengobatan herbal pun tidak lagi didominasi negara timur. Semakin banyak bermunculan herbalis dari negara barat.

Salah satu tanaman yang dikenal sebagai obat adalah brotowali yang memiliki rasa pahit. Khasiat tanaman itu sudah lama dikenal masyarakat secara turun temurun.

Brotowali disebut Tinospora crispa (L.) Miers atau Tinospora rumphii atau Tinospora tuberculata termasuk ke dalam famili tumbuhan Menispermaceae. Tanaman itu juga dikenal dengan nama daerah Andawali, antawali, bratawali, putrawali atau daun gadel.

Tumbuhan tersebut kaya kandungan kimia, antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin).

Brotowali bersifat analgetik yaitu penghilang rasa sakit, antipiretik yaitu penurun panas, melancarkan meridian/ aliran chi. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki sifat sejuk dengan rasa yang pahit.

Uji pra klinis Brotowali pada kultur sel HeLa (karsinoma serviks), menunjukkan efek sitotoksisitas dari ekstrak brotowali setara dengan efek dari doxorubicin. Diperkirakan tanaman itu mempunyai prospek yang baik sebagai antineoplastik.

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

Rematik. Satu jari batang brotowali dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air menjadi 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, tambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 kali setengah gelas.

Demam kuning. Satu jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air menjadi satu setengah gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 kali setengah gelas.

Demam. Dua jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas. Setelah dingin diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 kali setengah gelas.

Kencing manis. Sepertiga genggam daun sambiloto, sepertiga genggam daun kumis kucing, 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 kali satu gelas.

Kudis. Sebanyak tiga jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari dua kali. Luka. Daun brotowali ditumbuk, Tempelkan, diganti 2 kali per hari. Cuci luka dengan air rebusan batang brotowali. Badan gatal-gatal. Mandi dengan air rebusan sejengkal batang brotowali. (cr1/ri)

Foto: Himayatul Husna
Sumber Republika Online (http://www.republika.co.id/berita/7289.html)

Tanaman Obat Brotowali

(Tinospora crispa (L.) Miers.hen jin t)
Sinonim :
Tinospora rumphii, Boerl. T. tuberculata Beumee. Cocculus crispus, DC. Menispermum verrucosum. M.crispum, Linn. M.tuberculatum, Lamk.

Familia :
Menispermaceae

Uraian :
Tumbuhan liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar. Biasa ditanam sebagai tumbuhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak budar telur berujung lancip, panjang 7 - 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak dengan stek.

Nama Lokal :
Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); Andawali (Sunda), Antawali (Bali); Shen jin teng (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Demam, Nafsu makan, Kencing manis;

BAGIAN YANG DIPAKAI : Batang.

KEGUNAAN :
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

PEMAKAIAN : 10 - 15 gr , rebus , minum.

PEMAKAIAN LUAR : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

CARA PEMAKAIAN :
1. Rheumatik :
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus
dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas.

2. Demam kuning (icteric) :
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3
gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu
secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3. Demam :
2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1
gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x
1/2 gelas.

4. Kencing manis :
1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4
jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus
dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan,
sehari 2 X 1 gelas.

5. Kudis (scabies) :
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan
ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai
untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6. Luka :
Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x
perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit (Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian. KANDUNGAN KIMIA : Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid,zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.

Tinospora cordifolia

Tinospora cordifolia, also called Guduchi is an herbaceous vine of the family Menispermaceae indigenous to the tropical areas of India, Myanmar and Sri Lanka.

Synonyms: Guduchi , amrita (Sanskrit), giloe , gulancha (Bengali), giloya (Hindi), gado , galo (Gujarati), duyutige , teppatige (Telugu), heartleaf moonseed (English)

According to the 1911 British Pharmaceutical Codex, "Tinospora or Gulancha consists of the dried stem of Tinospora cordifolia, Miers (N.O. Menispermaceae), a climbing shrub indigenous to tropical India. The stems are collected in the hot season and dried. The drug occurs in straight or twisted cylindrical pieces and in slices, averaging about 2 centimetres in diameter, some pieces being much smaller. Externally, they are covered with a thin, papery, brown cork, bearing the raised scars of numerous lenticels. The cork readily exfoliates and discloses a greenish cortex longitudinally wrinkled and marked with lenticels. The fracture is fibrous and the transverse section exhibits a yellowish wood with radially arranged wedge-shaped wood bundles, containing large vessels, separated by narrower medullary rays. The odour is not characteristic, but the taste is bitter."[1]

Constituents
The active adaptogenic constituents are diterpene compounds including tinosporone, tinosporic acid, cordifolisides A to E, syringen, the yellow alkaloid, berberine, Giloin, crude Giloininand, a glucosidal bitter principle as well as polysaccharides, including arabinogalactan polysaccharide (TSP).

Ethnobotanical Uses
According to the 1918 United States Dispensatory edited by Joseph Remington, Horatio Wood et al.:

Tinospora. Br. Add. 1900.—"The dried stem of Tinospora cordifolia Miers (Fam. Menispermaceae), collected in the hot season." Br. Add., 1900. Tinospora has long been used in India as a medicine and in the preparation of a starch known as gilae-ka-sat or as palo. It is said to be a tonic, antiperiodic, and a diuretic. Flückiger obtained from it traces of an alkaloid and a bitter glucoside. The Br. Add., 1900, recognized an infusion (Infusum Tinosporae Br. Add., 1900, two ounces to the pint), dose one-half to one fluidounce (15-30 mils); a tincture (Tinctura Tinosporae Br. Add., 1900, four ounces to the pint), dose, one-half to one fluidrachm (1.8-3.75 mils); and a concentrated solution [Liquor Tinosporae Concentratus Br. Add., 1900), dose, one-half to one fluidrachm (1.8-3.75 mils). Tinospora crispa Miers (more), which is abundant in the Philippines, is used freely by the natives under the name of makabuhay (that is, "You may live"), as a panacea, especially valuable in general debility, in chronic rheumatism, and in malarial fevers. It may be prepared in the same way and given in the same doses as Tinospora cordifolia.[4]

Modern use in herbal medicine
Tinospora cordifolia is used in Ayurvedic herbal medicine as a hepatoprotectant, protecting the liver from damage that may occur following exposure to toxins. Recent research has demonstrated that a combination of T. cordifolia extract and turmeric extract is effective in preventing the hepatotoxicity which is otherwise produced as a side effect of conventional pharmaceutical treatments for tuberculosis using drugs such as isoniazid and rifampicin.[5]

References
^ Tinospora, I.C.A. Tinospora. Henriette's Herbal Homepage
^ Winston, David & Maimes, Steven. “Adaptogens: Herbs for Strength, Stamina, and Stress Relief,” Healing Arts Press, 2007.
^ [1]S.S. SINGH, S.C. PANDEY, S. SRIVASTAVA, V.S. GUPTA, B. PATRO, A.C. GHOSHCHEMISTRY AND MEDICINAL PROPERTIES OF TINOSPORA CORDIFOLIA (GUDUCHI)Indian Journal of Pharmacology 2003; 35: 83-91
^ Tinospora. Tinospora cordifolia. Henriette's Herbal Homepage
^ Adhvaryu MR, Reddy MN, Vakharia BC. Prevention of hepatotoxicity due to anti tuberculosis treatment: A novel integrative approach. World Journal of Gastroenterology 2008; 14(30): 4753-4762.


Retrieved from "http://en.wikipedia.org/wiki/Tinospora_cordifolia"

Jumat, 19 Desember 2008

Ekstrak Sambiloto terbukti mampu meningkatkan pertahanan tubuh

Jumat, 07 Nopember 2003
Penelitian Mahasiswa UGM

Ekstrak Sambiloto (andrographis paniculata) terbukti mampu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi staphylococcus aureus. Itu ditandai dengan meningkatnya neotrofil, limfosit, dan perbaikan jaringan paru-paru, hati, dan ginjal pada mencit (tikus kecil) yang menjadi percobaan. Sambiloto di Indonesia juga dikenal dengan nama sampiroto, sadilata, bidara, takila, daun ki ular, ki oray, ki peurat, atau pada masyarakat Melayu dikenal dengan pepaitan.

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta yang melakukan penelitian tersebut juga menemukan bahwa infeksi staphylococcus aureusdapat menyebabkan penurunan leokosit diikuti dengan neutropenia. Kelima mahasiswa itu adalah Sidna Artanto, Eko Prasetio, Anwar Bahri, Rini Nur H, dan Nura Maya Sari.

Penelusuran pustaka yang dilakukan sebelumnya menyebutkan, sambiloto merupakan salah satu spesies yang mempunyai khasiat medis> Di antara khasiat tanaman ini adalah sebagai obat anti radang, analgesik, anti bakteri, dan antipiretik. Kandungan androgpholide di dalamnya mampu meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti produksi sel darah putih yang menyerang bakteri dan benda asing lainnya, mampu memicu produksi interferon yang merupakan protein spesifik (sitokin) yang dibuat oleh sel sebagai respon adanya benda asing termasuk bakteri. Andrographolide selain tidak bersifat toksik pada manusia juga tidak mempunyai efek samping seperti agen kemoterapi konfensional yang lain.

Sambiloto juga dikenal sebagai salah satu tanaman obat tradisional sejak abad 18. Tanaman berdaun kecil dengan tinggi 40-100 cm ini mempunyai daftar panjang dalam menanggulangi berbagai penyakit. Dalam sebuah medical journal, tamanan ini dilaporkan mampu mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol darah. Sambiloto dilaporkan pula mempunyai khasiat sebagai anti bakteri, anti radang, penghambat reaksi immunitas, penghilang nyeri, pereda demam, menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembab, penawar racun, dan detumescent.

Dalam kaitan itulah, kelima mahasiswa ini melakukan kajian dengan acuan laboratoris mengenai pengaruh ekstrak sambiloto dalam menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus. Infeksi bakteri ini pada manusia dapat menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis. Risiko tertinggi bisa terjadi pada kasus neonatal dan pasien dengan terapi steroid atau antibiotik kepanjangan. Ibu yang baru melahirkan bila terserang bakteri ini akan mengalami debilitasi,

Infeksi pada kulit biasanya berbentuk impetigo (wudun), pada paru-paru berbentuk pneumionia, pada jantung berbentuk endokardiris dan jika pada ambing menyebabkan mastitis. Bahkan enteroksin dari staphylococcus aureus ini menyebabkan gejala gastroenteritis yang akut setelah menelan makanan dua sampai lima jam kemudian.

Penelitian ini menggunakan 20 mencit jantan yang dibagi menjadi lima kelompok. Tiap kelompok terdiri atas empat ekor mencit. Sampel yang digunakan adalah darah untuk pemeriksaan leukosit dan organ hati, paru dan ginjal untuk pemeriksaan histopatologi yang diambil dari seluruh populasi mencit.

Data yang digunakan meliputi gambaran leukosit yang diambil dengan interval waktu tujuh hari selama penelitian. Gambaran histopatologik organ hati, paru dan ginjal yang diperoleh setelah eutanasi, nekropsi dan seksi organ hewan percobaan pada akhir penelitian.

Sambiloto diperoleh dari Pusat Peneolitian Tanaman Obat Tradisional (PPOT) UGM yang dibuat dalam sediaan ekstrak. Bahan lainnya adalah biak murni staphylococcus aureus strain, plat agar darah (PAD), media broth heart infusion (BHI), ethylene diamine tetra acid (EDTA), larutan turk, larutan giemsa, phospat buffer saline (PBS) steril, dan metanol.

Dalam analisa data, jumlah total leukosit dan diferensial leukosit diolah secara statistik dengan menggunakan metode split-plot. Data yang menunjukkan signifikan dilanjutkan dengan uji HSD Tukey's untuk mengetahui variabel-variabel dari ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan. Gambaran histopatologik organ hati, paru dan ginjal dianalisa secara deskriptif dengan cara membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol.

Dari serangkaian penelitian itu disimpulkan, infeksi bakteri staphylococcus aureus menyebabkan keradangan pada paru-paru, hati, dan ginjal mencit percobaan. Infeksi ini dapat menyebabkan penurunan leukosit diikuti dengan neutropenia. Pemberian ekstrak sambiloto pada mencit percobaan diketahui dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi staphylococcus aureus. bur( )

Sumber :
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=1&id=145117&kat_id=105&kat_id1=151&kat_id2=192
http://sehatherbal.blogspot.com/2007/05/ekstrak-sambiloto-tingkatkan-stamina.html

Sambiloto Tanaman Obat Diabetes

(Andrographis paniculata Ness.)
Sinonim :
= Andrographis paniculata, Ness. = Justicia stricta, Lamk. = J.paniculata, Burm. = J.latebrosa, Russ.

Familia :
Acanthaceae

I. Uraian Tumbuhan Obat. Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. II. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m - 700 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.000 mm - 3.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 7 bulan · Suhu udara : 250 C - 320 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : berpasir · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 200 cm - 300 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,5 · Kesuburan : sedang - tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m

Nama Lokal :
Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, ; Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis),; Radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), ; Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),; Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma,; Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis,; Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra),; Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,; Kanker:penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa),; Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.;

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.

INDIKASI :
Tanaman obat sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:
- hepatitis, infeksi saluran empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas
(bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga
tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing manis (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
- kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)
dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.

CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan
madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.

4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.

5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.

6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.

7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.

8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus.

9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.

10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling
halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

11. Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

12. Kencing nanah
Sebanyak 3 tangkai sambilo

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : : Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. KANDUNGAN KIMIA : Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. 2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. 3. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. 4. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. 5. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri. 6. Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik. 7. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978). 8. Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988). 9. Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995). 10. Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).

Sumber : Sentra Informasi IptekNet

Kamis, 18 Desember 2008

SAMBILOTO TANAMAN ANTI RADANG, ANTI BAKTERI, ANTI PIRETIK, ANALGESIK

Jumat, 07 Nopember 2003
Penelitian Mahasiswa UGM

Ekstrak Sambiloto (andrographis paniculata) terbukti mampu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi staphylococcus aureus. Itu ditandai dengan meningkatnya neotrofil, limfosit, dan perbaikan jaringan paru-paru, hati, dan ginjal pada mencit (tikus kecil) yang menjadi percobaan. Sambiloto di Indonesia juga dikenal dengan nama sampiroto, sadilata, bidara, takila, daun ki ular, ki oray, ki peurat, atau pada masyarakat Melayu dikenal dengan pepaitan.

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta yang melakukan penelitian tersebut juga menemukan bahwa infeksi staphylococcus aureusdapat menyebabkan penurunan leokosit diikuti dengan neutropenia. Kelima mahasiswa itu adalah Sidna Artanto, Eko Prasetio, Anwar Bahri, Rini Nur H, dan Nura Maya Sari.

Penelusuran pustaka yang dilakukan sebelumnya menyebutkan, sambiloto merupakan salah satu spesies yang mempunyai khasiat medis> Di antara khasiat tanaman ini adalah sebagai obat anti radang, analgesik, anti bakteri, dan antipiretik. Kandungan androgpholide di dalamnya mampu meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti produksi sel darah putih yang menyerang bakteri dan benda asing lainnya, mampu memicu produksi interferon yang merupakan protein spesifik (sitokin) yang dibuat oleh sel sebagai respon adanya benda asing termasuk bakteri. Andrographolide selain tidak bersifat toksik pada manusia juga tidak mempunyai efek samping seperti agen kemoterapi konfensional yang lain.

Sambiloto juga dikenal sebagai salah satu tanaman obat tradisional sejak abad 18. Tanaman berdaun kecil dengan tinggi 40-100 cm ini mempunyai daftar panjang dalam menanggulangi berbagai penyakit. Dalam sebuah medical journal, tamanan ini dilaporkan mampu mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol darah. Sambiloto dilaporkan pula mempunyai khasiat sebagai anti bakteri, anti radang, penghambat reaksi immunitas, penghilang nyeri, pereda demam, menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembab, penawar racun, dan detumescent.

Dalam kaitan itulah, kelima mahasiswa ini melakukan kajian dengan acuan laboratoris mengenai pengaruh ekstrak sambiloto dalam menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus. Infeksi bakteri ini pada manusia dapat menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis. Risiko tertinggi bisa terjadi pada kasus neonatal dan pasien dengan terapi steroid atau antibiotik kepanjangan. Ibu yang baru melahirkan bila terserang bakteri ini akan mengalami debilitasi,

Infeksi pada kulit biasanya berbentuk impetigo (wudun), pada paru-paru berbentuk pneumionia, pada jantung berbentuk endokardiris dan jika pada ambing menyebabkan mastitis. Bahkan enteroksin dari staphylococcus aureus ini menyebabkan gejala gastroenteritis yang akut setelah menelan makanan dua sampai lima jam kemudian.

Penelitian ini menggunakan 20 mencit jantan yang dibagi menjadi lima kelompok. Tiap kelompok terdiri atas empat ekor mencit. Sampel yang digunakan adalah darah untuk pemeriksaan leukosit dan organ hati, paru dan ginjal untuk pemeriksaan histopatologi yang diambil dari seluruh populasi mencit.

Data yang digunakan meliputi gambaran leukosit yang diambil dengan interval waktu tujuh hari selama penelitian. Gambaran histopatologik organ hati, paru dan ginjal yang diperoleh setelah eutanasi, nekropsi dan seksi organ hewan percobaan pada akhir penelitian.

Sambiloto diperoleh dari Pusat Peneolitian Tanaman Obat Tradisional (PPOT) UGM yang dibuat dalam sediaan ekstrak. Bahan lainnya adalah biak murni staphylococcus aureus strain, plat agar darah (PAD), media broth heart infusion (BHI), ethylene diamine tetra acid (EDTA), larutan turk, larutan giemsa, phospat buffer saline (PBS) steril, dan metanol.

Dalam analisa data, jumlah total leukosit dan diferensial leukosit diolah secara statistik dengan menggunakan metode split-plot. Data yang menunjukkan signifikan dilanjutkan dengan uji HSD Tukey's untuk mengetahui variabel-variabel dari ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan. Gambaran histopatologik organ hati, paru dan ginjal dianalisa secara deskriptif dengan cara membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol.

Dari serangkaian penelitian itu disimpulkan, infeksi bakteri staphylococcus aureus menyebabkan keradangan pada paru-paru, hati, dan ginjal mencit percobaan. Infeksi ini dapat menyebabkan penurunan leukosit diikuti dengan neutropenia. Pemberian ekstrak sambiloto pada mencit percobaan diketahui dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi staphylococcus aureus. bur( )

Sumber :
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=1&id=145117&kat_id=105&kat_id1=151&kat_id2=192
http://sehatherbal.blogspot.com/2007/05/ekstrak-sambiloto-tingkatkan-stamina.html

Andrographis paniculata

Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Lamiales
Family: Acanthaceae
Genus: Andrographis
Species: A. paniculata
Binomial name
Andrographis paniculata
(Burm.f.) Wall. ex Nees[1]

Andrographis paniculata is a herbaceous plant in the family Acanthaceae, native to India and Sri Lanka.

It is widely cultivated in southern Asia, where it is used to treat infections and some diseases, often being used before antibiotics were created. Mostly the leaves and roots were used for medicinal purposes.

Scientists have studied this herb for nearly thirty years.

Andrographis paniculata, the Kalmegh of Ayurveda is an erect annual herb extremely bitter in taste in each and every part of the plant body. The plant is known in north-eastern India as ‘Maha-tita’, literally ‘king of bitters’ and known by various vernacular names (Table below). It is also known as ‘Bhui-neem’, since the plant, though much smaller in size, shows similar appearance and has bitter taste as that of Neem (Azadirachta indica). In Malaysia, it is known as 'Hempedu Bumi' literally means 'bile of earth' since it is one of the most bitter plant that are used in traditional medicine. In Tamil it is called as 'Sirunangai' or 'Siriyanangai'. The genus Andrographis consists of 28 species of small annual shrubs essentially distributed in tropical Asia. Only a few species are medicinal, of which A. paniculata is the most popular.

List of vernacular names of A. paniculata Nees
Language = (Common name)
Assamese = Chiorta
Arabic = Quasabhuva
Marathi = Oli-kiryata
Bengali = Kalmegh
Oriya = Bhuinimba
Chinese = Chuan Xin Lian 穿心連
English = The Creat
Persian = Naine-havandi
Gujarati = Kariyatu
Sanskrit = Kalmegha, Bhunimba
Hindi = Kirayat
Tamil = Nilavembu
Kannada = Nelaberu
Telugu = Nilavembu
Malayalam = Nelavepu, Kiriyattu
Indonesian = Sambiloto
Thais = Fa-Talai-Jorn

Description
It grows erect to a height of 30-110 cm in moist shady places with glabrous leaves and white flowers with rose-purple spots on the petals. Stem dark green, 0.3 - 1.0 m in height, 2 - 6 mm in diameter, quadrangular with longitudinal furrows and wings on the angles of the younger parts, slightly enlarged at the nodes; leaves glabrous, up to 8.0 cm long and 2.5 cm broad, lanceolate, pinnate; flowers small, in lax spreading axillary and terminal racemes or panicles; capsules linear-oblong, acute at both ends, 1.9 cm x 0.3 cm; seeds numerous, sub quadrate, yellowish brown.

Distribution
A. paniculata is distributed in tropical Asian countries often in isolated patches. It can be found in a variety of habitats i.e. plains, hill slopes, waste lands, farms, dry or wet lands, sea shore and even road sides. Native populations of A. paniculata are spread throughout south India and Sri Lanka which perhaps represent the centre of origin and diversity of the species. The herb is also available in northern stations of India, Java, Malaysia, Indonesia, West Indies and elsewhere in Americas where it is probably introduced. The species is also available in Hong Kong, Penang, Malacca, Pangkor Island (south of Penang), Malaya, Thailand, West Java, Borneo, Celebes, Brunei, West Indies, Jamaica, Barbados, Bahamas etc. However, precise data are lacking on the introduction and naturalization of the species in these countries. This plant is currently cultivated in the south-west geopolitical zone of Nigeria,west Africa

Unlike other species of the genus, A. paniculata is of common occurrence in most of the places in India, including the plains and hilly areas up to 500 m, which accounts for its wide use. Since time immemorial, village and ethnic communities in India have been using this herb for treating a variety of ailments.

Cultivation
It does best in a sunny location. The seeds are sown during May-June. The seedlings are transplanted at a distance of 60 cm x 30 cm.

Medicinal use
Since ancient times, A. paniculata is used in traditional Siddha and Ayurvedic systems of medicine as well as in tribal medicine in India and some other countries for multiple clinical applications. The therapeutic value of Kalmegh is due to its mechanism of action which is perhaps by enzyme induction. The plant extract exhibits antityphoid and antifungal activities. Kalmegh is also reported to possess antihepatotoxic, antibiotic, antimalarial, antihepatitic, antithrombogenic, antiinflammatory, antisnakevenom, and antipyretic properties to mention a few, besides its general use as an immunostimulant agent. A recent study conducted at Bastyr University, confirms anti-HIV activity of andrographolide.

Andrographolide, chief constituent extracted from the leaves of the plant, is a bitter water-soluble lactone exhibiting protective effects in carbon tetrachloride induced hepatopatoxicity in rats. Its LD50 in male mice was 11.46gm/kg, ip. This bitter principle was isolated in pure form by Gorter (1911). Andrographolide is also attributed with such other activities like liver protection under various experimental conditions of treatment with galactosamine, paracetamol etc. The hepatoprotective action of andrographolide is related to activity of certain metabolic enzymes.

Andrographis paniculata plant extract is known to possess a variety of pharmacological activities. Andrographolide, the major constituent of the extract is implicated towards its pharmacological activity. A study has been conducted on the cellular processes and targets modulated by andrographolide treatment in human cancer and immune cells. Andrographolide treatment inhibited the in vitro proliferation of different tumor cell lines, representing various types of cancers. The compound exerts direct anticancer activity on cancer cells by cell cycle arrest at G0/G1 phase through induction of cell cycle inhibitory protein p27 and decreased expression of cyclin dependent kinase 4 (CDK4). Immunostimulatory activity of andrographolide is evidenced by increased proliferation of lymphocytes and production of interleukin 2. Andrographolide also enhanced the tumor necrosis factor α production and CD marker expression, resulting in increased cytotoxic activity of lymphocytes against cancer cells, which may contribute for its indirect anticancer activity. The in vivo anticancer activity of the compound is further substantiated against B16F0 melanoma syngenic and HT 29 xenograft models. These results suggest that andrographolide is an interesting pharmacophore with anticancer and immunomodulatory activities and hence has the potential for being developed as a cancer therapeutic agent.

The herb is the well-known drug Kalmegh 'green chiretta', and forms the principal ingredient of a reputed household medicine ('alui'), used as a bitter tonic and febrifuge.

Phytochemistry
Andrographolide is the major constituent extracted from the leaves of the plant which is a bicyclic diterpenoid lactone. This bitter principle was isolated in pure form by Gorter (1911). Andrographolide is also attributed with such other activities like liver protection under various experimental conditions of treatment with galactosamine (Saraswat et al, 1995), paracetamol (Visen et al, 1993) etc. The hepatoprotective action of andrographolide is related to activity of certain metabolic enzymes (Choudhury and Poddar, 1984, 1985; Choudhury et al, 1987). Systematic studies on chemistry of A. paniculata had been carried out by various researchers during various times.

Some known constituents are:
"14-Deoxy-11-dehydroandrographolide, Plant
14-Deoxy-11-oxoandrographolide, Plant
5-Hydroxy-7,8,2',3'-Tetramethoxyflavone, Plant
5-Hydroxy-7,8,2'-Trimethoxyflavone, Tissue Culture
Andrographine, Root
Andrographolide, Plant
Neoandrographolide, Plant
Panicoline, Root
Paniculide-A, Plant
Paniculide-B, Plant
Paniculide-C, Plant"[2]

From Wikipedia, the free encyclopedia

Rabu, 17 Desember 2008

Sayuran Berbentuk Kelamin

Ssstt..sstt, ada sayuran dan buah mirip kelamin pria lho? mw liat gak, liat yuk..!













Selasa, 16 Desember 2008

Berita Penting dan Darurat ! Banjir Ebook !

Pengunjung yang terhormat, ada Berita Penting dan Darurat yang HARUS SEGERA saya sampaikan.

Pertama - tama, saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya karena anda sungguh luar biasa, Anda telah menyempatkan waktu untuk mampir ke blog saya, dan membaca artikel - artikel saya. Juga meluangkan pikiran dan energi untuk membaca artikel ini. Anda benar - benar Luar Biasa !

Melalui postingan saya ini, sebagai ucapan rasa terima kasih kepada anda, pengunjung setia 1001 Peluang Bisnis karena telah meluangkan waktu, energi, dan pikiran anda untuk mengunjungi dan membaca Blog saya ini, saya akan memberikan hadiah - hadiah dan informasi yang benar - benar bermanfaat bagi anda yang benar - benar ingin belajar menghasilkan uang dari Internet, Bisnis Online atau Internet Marketing.

Tunggu dulu, jangan tinggalkan artikel ini, saya TIDAK AKAN menyuruh anda untuk membeli produk, atau mengeluarkan uang dari kantong anda. Yang saya perlukan sedikit waktu dan energi dari anda untuk mendownload ebook - ebook yang bermanfaat atau bergabung ke bisnis - bisnis affiliasi tanpa modal uang sama sekali.

Oke inilah Ebook - Ebook dan Bisnis Afiliasi Internet Gratis yang saya rekomendasikan hanya khusus untuk Pengunjung 1001 Peluang Bisnis :

@ Ebook Preman Internet dan Membership PremanInternet.com

Preman Internet senilai Rp 200.000,-

Inti dari ebook ini adalah bagaimana anda dapat mengerti bagaimana system kerja Bisnis di Internet dan bagaimana bisa memilikinya dalam hitungan jam, dan yang terpenting caranya, anda bisa menghasilkan penghasilan dari bisnis tersebut. Peter Kohar menjualnya seharga Rp 200.000, tetapi saat ini dia sedang mencari testimonial untuk ebooknya ini. Stelah testimonial yang dibutuhkan terkumpul semua, ia tidak akan memberikan ebook ini secara gratis.

Di Dalam Ebook Preman Internet setebal 50 halaman ini
Peter Kohar akan Membuka Rahasia
Besar tentang :
  • Bagaimana Bisnis di Internet layaknya Pebisnis kelas Dunia
  • Apa itu bisnis di Internet, apa itu internet marketing
  • 7 Model bisnis Internet Pasti Untung
  • 7 Cara Mendatangkan Tsunami Pengunjung Ke Website Anda
  • Tools & Rolodex Rahasia plus Cara Mendaftar Paypal
  • Bagaimana Menjadi Affiliate/Makelar Pasti Untung
  • Action Plan 7 hari Untuk Meraih Dollar Pertama anda
  • Dan 1 Bab Bonus dari Peter Kohar yang tentunya bisa anda lihat setelah memilikinya
  • Plus Bonus Senilai 7 Juta Rupiah di dalam eBook ini
Apakah Anda Benar - benar menginginkan Ebook tersebut?
Jika anda benar - benar menginginkan ebook tersebut secara gratis, anda bisa mendapatkanya dengan mendownload langsung disini:

Download Preman Internet Sekarang

Atau jika tidak anda bisa mengunjungi situs www.PremanInternet.com sekaligus mendaftar membership preman internet. Jika anda mendaftar membership Preman Internet anda berkesempatan mendapatkan produk senilai US$ 4345.00 yang memiliki hak jual 100% keuntungan untuk anda dan Video Pelatihan cara menggunakan produk tersebut senilai Rp 5.00.000,00. Semua hadiah itu akan diberikan khusus bagi 100 orang pertama yang bertindak cepat mendaftar membership peman Internet. Sekali lagi saya tekankan bergabung Membership Preman internet ini BENAR - BENAR GRATIS 100 %! Jadi tidak ada salahnya mencobanya.


@ Ebook - Ebook dan Membership Kunci Sakti dari Suwandi Chow


Ebook 38 Tips Sakti senilai Rp 38.000,-

Gunakan 38 Tips SAKTI agar:
• Website Anda akan makin efektif
• Website Anda akan makin optimal
• Website Anda akan menghasilkan lebih banyak pengunjung
• Website Anda akan lebih memberikan Profit/Keuntungan
• Website Anda akan …SAKTI & Perkasa




In
ternet Millionaire Action Plan senilai Rp 38.000,-

• Tulisan ini dibuat bagi siapa saja yang ingin menghasilkan Uang dari Bisnis melalui Internet dengan cara yang benar.
• Tulisan ini hanya untuk Anda yang ingin Take Action, namun masih bingung.
• Tulisan ini adalah untuk Anda yang tidak memiliki latar belakang internet sedikitpun, namun Anda memiliki passion yang Kuat untuk berhasil di Internet.


Top 7 Traffic Accelerator senilai US$ 37

cara cepat meningkatkan traffic website / blog anda!
Baca, Pahami, Praktekan, isi dari Ebook ini maka banjir traffic akan menghampiri website anda!







Ebook 38 Peluang Bisnis Online senilai Rp 38.000,-

Koleksi Ide Bisnis Online Bagi Orang Indonesia
Modal kecil, Untung Besar, Bisnis Sampingan, Bisnis Dari Rumah
Segera Download ebooknya. Penting bagi anda yang ingin memulai bisnis tapi belum memiliki ide.





Ebook 38 Tips Sakti - Google Adsense
38 Tips SAKTI – Google Adsense adalah kumpulan Tips yang sudah teruji keSAKTIannya oleh para praktisi Adsense & Guru Adsense kelas dunia.
Anda hanya perlu mengunakannya, tiru teknik dan jurus yang sudah teruji, sehingga Anda tidak perlu mengalami kesalahan dan tidak perlu buang waktu untuk coba-coba sendiri.
Lebih hemat waktu, Lebih cepat menghasilkan, dan Lebih banyak hasilnya.Buktikan sendiri manfaat langsung dari 38 Tips Sakti - Google Adsense

Apakah Anda Benar - benar menginginkan Ebook - ebook Sakti tersebut?
Jika anda benar - benar menginginkan ebook tersebut secara gratis, anda bisa mendapatkanya dengan mendownload langsung disini :
Download Ebook 38 Tips Sakti
Download Ebook Internet Millionaire Action Plan
Download Top 7 Traffic Accelerator
Download Ebook 38 Peluang Bisnis Online
Ebook 38 Tips Sakti - Google Adsense

Dan tahukah Anda bahwa dengan hanya membagikan dan sharing buku 38 TipSAKTI ini, Anda bisa menghasilkan uang dari komisi affiliate? Untuk mendaftar affiliasi gratis ini silahkan klik disini. bahkan anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, yaitu dengan menjual ebook ebook tersebut, dan 100% keuntungan untuk anda! Jadi segera join menjadi affiliatenya. Untuk Join klik disini.


@ Affiliasi The Second Tier


Dengan mendaftar di 1 affiliate ini, anda bisa menjadi affiliate dari produk-produk Rusell Brunson tanpa perlu membeli produknya. Dan komisinya sangatlah menggiurkan! Hingga US$ 450.00! Berikut bayaran komisi dari produk-produk berbayar milik Rusell Brunson :
Bayangkan! Anda bisa mendapat komisi ribuan dollar tanpa membeli produk-produk tersebut! Selain itu berbagai keuntungan yang anda dapat jika bergabung di Affiliasi ini adalah :
• Sangat besar kom isi pada kedua pertama dan kedua tingkatan penjualan!
• mendapat tool untuk menjual produknya, dari banner, email marketing, artikel, text link, thankyou pages, Forum Signature dll.

• Anda mendapat training dan pelatihan penuh dari Ruseel Brunson senilai ribuan dollar.
• Pelatihan mingguan live tiap hari senin.
• Tidak membutuhkan pengalaman untuk bergabung
• Tidak membutuhkan uang sama sekali untuk mendaftar affiliate ini

Segera mendaftar menjadi affiliasinya sekrang! Untuk mendaftar secara gratis klik Banner ini :




@ Friend Finder

Dengan Bergabung di Friend Finder, selain mendapat teman, anda juga bisa mendapat komisi $ 2/per orang yang join jika wanita, dan $ 1 jika pria...
Daftar?? klik :






TUNGGU DULU!!
Jangan tinggalkan artikel ini, Saya akan memberikan tambahan Bonus lagi!

Jika anda telah mengikuti anjuran-anjuran saya untuk bergabung minimal 2 program affiliasi / membership di atas melalui saya, saya akan berikan banjir hadiah Senilai Ratusan US$ ke kantong anda!!!!
Hadiah - hadiah tersebut adalah :

  1. Ebook Milionaire Dollar List Building
  2. Software Banner Maker untuk membuat banner
  3. Permainan Monopoli yang dimainkan di Komputer Anda untuk mengasah Kecerdasan Financial anda
  4. Buku "Siapa Bilang Jadi Karyawan Gak Bisa Kaya" karya Safir Senduk versi Digital
  5. Private Label Article Packs Basic Of Investment (artikel Berbahasa Inggris untuk blog anda)
  6. Private Label Article Packs Online Dating (artikel Berbahasa Inggris untuk blog anda)
  7. Private Label Article Packs Ezine Marketing (artikel Berbahasa Inggris untuk blog anda)
  8. Private Label Article Packs Web Designing (artikel Berbahasa Inggris untuk blog anda)














"Bagaimana Cara mengambil hadiah tersebut?"


Setelah anda mendaftar minimal 2 program yang saya rekomendasikan di atas entah Membership Preman Internet, Kunci Sakti, Kontes DotCom Secret, ataupun The Second Tier, maka silahkan kirim komentar di bawah artikel ini:
  • Nama anda / username (nama yang digunakan untuk bergabung)
  • Tanggal Bergabung
  • Url alamat affiliasi anda (misal jika kunci sakti : http://www.kuncisakti.com/oke/x.php?a=r&id=19053_1254 atau preman internet : www.Preman Internet.com/?ke=4209)
  • Alamat email (alamat yang digunakan untuk bergabung)
  • websit/blog anda (jika punya tidak wajib)
Contoh :


Nama : Benny88
Tanggal bergabung : 8 Agusutus 2008
Url affiliasi Preman Internet : www.Preman Internet.com/?ke=4209
url Affiliasi Kunci Sakti : http://www.kuncisakti.com/oke/x.php?a=r&id=19053_1254
url The Second Tier :http://benny.TheSecondTier.com/
ur Kontes 100 Juta dolar : http://contest.dotcomsecrets.com/Benny88
email : benny_adsense88@yahoo.com
blog : www.1001Peluang-bisnis.blogspot.com

Dan setelah semuanya lengkap, hadiah akan segera saya kirim via email...
Jika masih ada pertanyaan / hal yang kurang jelas silahkan koment saja di bawah artikel ini.
Selamat Bergabung dan Salam Sukses!





Senin, 15 Desember 2008

3 Tips Sukses Bisnis Afiliasi (Reseller)

Setiap pebisnis afiliasi selalu mencari cara pemasaran yang bisa memberikan komisi yang paling besar. Mereka sering kali memikirkan suatu formula ajaib yang sudah tersedia dan langsung bisa digunakan. Sebenarnya, tidak ada formula ajaib, aba kadabra, dan Anda langsung kaya. Yang ada hanyalah cara pemasaran praktis yang sudah terbukti berhasil bertahun-tahun.

Ada beberapa taktik yang sudah bekerja dalam online marketing yang juga berhasil pada pemasaran afiliasi. Dengan 3 tips ini, Anda akan bisa menghasilkan penjualandan bertahan dalam pemasaran bisnis afiliasi Anda.

Berikut tiga tips untuk kesuksesan bisnis affiliasi anda :

Tips 1: Web Site Unik

Gunakan web site unik (khusus) untuk mempromosikan setiap produk Anda. Jangan menggunakan satu web site untuk mempromosikan semua bisnis afiliasi yang Anda ikuti. Adalah hal terbaik Anda memiliki sebuah web site yang fokus pada setiap produk Anda.

Selalu sertakan review produk pada web site sehingga pengunjung memiliki pengertian awal terhadap apa yang bisa dilakukan oleh produk terhadapnya. Akan lebih baik jika Anda mengemukakan manfaat yang Anda rasakan dari produk yang Anda tawarkan secara antusias.

Satu hal yang penting diperhatikan ialah jangan melakukan hard selling. Lakukan penjualan secara pelan-pelan dan halus. Tujuan utama web site ini ialah untuk membangun kepercayaan dan hubungan antara Anda dengan pengunjung web site Anda.

Untuk menghemat biaya dan waktu, Anda bisa membuat blog sebagai pengganti web site. Dengan blog Anda akan lebih mudah meng-update isi blog dan banyak blog yang disediakan secara gratis. Salah satu yang paling populer ialah http://www.blogger.com


Tips 2: Tawarkan eBook Gratis dan Follow Up

Tawarkan ebook gratis kepada pembaca web site atau blog Anda. Cobalah membuat pesan-pesan autoresponder yang bisa dikirim secara otomatis kepada pelanggan Anda. Biasanya penjualan terjadi setelah 7 kali pengiriman pesan. Anda bisa membuat autoresponder melalui software atau melalui jasa gratis pihak ketiga seperti http://www.freeautobot.com Freeautobot bisa mengirimkan attachment, sehingga ebook Anda bisa dikirim melalui autoresponder.

Hanya 2 hal yang mungkin terjadi dengan web site atau blog Anda yaitu mereka membeli produk Anda atau meninggalkan web site Anda. Tetapi jika Anda bisa mengontak mereka dalam suatu periode maka hubungan Anda dengan pengunjung akan lebih lama. Anda bisa mengingatkan mereka tentang web site atau blog Anda sekaligus dengan produk yang Anda tawarkan.

Saat Anda menulis pesan untuk autoresponder Anda, jangan melakukan hard selling atau langsung menawarkan produk Anda dengan segala persuasi Anda. Anda bisa menuliskan salah satu aspek produk Anda dan manfaatnya dalam bentuk advertorial atau pengalaman Anda sendiri. Anda juga bisa menyisipkan artikel yang bermanfaat bagi prospek Anda. Jika Anda langsung menjual, bisa saja prospek Anda akan langsung kabur.


Tips 3: Dapatkan Pengunjung dengan Artikel

Dapatkan pengunjung yang terarah untuk produk Anda. Jika orang yang mengunjungi web site atau blog Anda tidak tertarik dengan apa yang Anda tawarkan, maka mereka akan pergi dan tidak akan pernah kembali lagi. Tuliskan artikel untuk publikasi, Anda letakan artikel tersebut pada web site atau blog Anda juga pada autoresponder dan mailing list.

Tema artikel harus sesuai dengan produk yang Anda tawarkan. Cobalah membuat 2 artikel setiap minggunya dengan jumlah kata antara 300 sampai 600 kata. Dengan secara kontinyu menulis artikel dan menjaga agar artikel Anda bisa dibaca oleh 100 target pasar Anda.

Ingat, bahwa secara statistik, hanya 1 orang dari 100 orang yang akan membeli produk Anda. Jika Anda bisa menghasilkan 1000 pengunjung yang terarah setiap hari maka Anda akan mendapatkan 10 orang pembeli. Jika 100 orang perhari, maka Anda akan mendapatkan 1 pembeli per hari dan ini sudah bagus untuk memberikan income tambahan bagi Anda. Jika komisi setiap produk Rp 75.000, maka Anda akan mendapatkan komisi sebesar Rp 2.250.000 per bulan. Lumayan bukan?

Ketiga taktik ini tidak sesulit yang Anda bayangkan danjuga tidak semudah membalikan telapak tangan. Anda hanya memerlukan sedikit waktu dan rencana tindakan. Gunakan tips-tips ini untuk semua bisnis afiliasi yang Anda ikutidan komisi akan mengikuti Anda. Tetapi jangan terlalubanyak mengikuti program afiliasi karena akan menyibukanAnda, fokuslah kepada beberapa produk yang sebelumnya pernah Anda rasakan manfaatnya.


sumber : www.bisnis-internet.info

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika anda ingin mendapatkan tips, ilmu, dan rahasia-rahasia sukses dalam menjalankan program affiliasi/reseller secara lengkap, anda bisa belajar dengan Nicko Martantyo yang telah sukses menghasilkan rata-rata Rp 1,2 Juta tiap harinya dari bisnis affiliasi.
Untuk keterangannya silahkan klik disini :

Rahasia Komisi Rp 67 Juta

Minggu, 14 Desember 2008

Pare

(Momordica charantia L.)
Sinonim :
= M.balsamina, Blanco. = M.balsamina, Descourt. = M.cylindrica, Blanco. = M.jagorana C.Koch. = M.operculata, Vell. = Cucumis africanus, Lindl.

Familia :
Cucurbitaceae

Uraian :
Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak. Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras. Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus, biasanya pada ujung buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan untuk pengobatan. Daun dan buahnya yang masih muda dimakan sebagai lalab mentah atau setelah dikukus terlebih dahulu, dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal goreng, gado-gado, dan sebagainya. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Paria, pare, pare pahit, pepareh (Jawa). Prieu, peria, foria,; Pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paya, paria, truwuk, ; Paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, ; Pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi). Papariane,; Pariane, papari, kakariano, taparipong, papariano, popare, pepare;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, radang tenggorokan, Sakit Mata merah, Demam, malaria.; Menambah napsu makan, kencing manis, Rhematik, Sariawan; Bisul, Abses, Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan;

BAGIAN YANG DIPAKAI: Buah, biji, bunga, daun dan akar.

KEGUNAAN:
Buah:
- Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).
- Haus karena panas dalam.
- Mata sakit dan merah.
- Demam, malaria.
- Pingsan karena udara panas (heatstroke).
- Menambah napsu makan.
- kencing manis.
- Disentri.
- Rheumatism, rematik gout.
- Memperbanyak air susu (ASI).
- Datang haid sakit (dismenorrhoea).
- Sariawan.
- lnfeksi cacing gelang.

Bunga:
- Pencernaan terganggu

Daun:
- Cacingan.
- Luka, abses, bisul.
- Erysipelas.
- Terlambat haid.
- Sembelit, menambah napsu makan.
- Sakit lever.
- Demam.
- Melancarkan pengeluaran ASI.
- Sifilis, kencing nanah (Gonorrhea).
- Menyuburkan rambut pada anak balita.

Akar:
- Disentri amuba.
- Wasir.

Biji:
- Cacingan.
- Impotensi,
- Kanker.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-30 g di juice atau di rebus.
Pemakaian luar. Buah atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka bakar, bisul, abses, eksim, digigit serangga, biang keringat (miliaria), melancarkan pengeluaran ASI, dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke:
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah.
Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
minum.

2. Diabetes:
a. 200 g buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan
air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai
terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan
dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin
diminum, lakukan setiap hari.

b. 200 g buah pare dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan
3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
minum, Lakukan setiap hari.

3. Disentri.
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau
dijuice, airnya diminum. Segera minum air matang. Satu kali minum
200 cc.

4. Disentri amuba, diare:
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 g. Dicuci bersih lalu
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir
secukupnya lalu diminum.

5. Cacingan pada anak:
a. Daun segar sebanyak 7 g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas.
Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk
sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.

b. Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan
sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat.
Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.

6. Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan:
a. Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian
ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas. Ramuan
ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini
disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.

b. Ambil daun pare yang masih segar secukupnya, lalu dicuci bersih.
Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu diperas dengan
sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala.
Lakukan setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi
dan anak balita.

7. Bisul, abses:
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas
air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan:
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus.
Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air
saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari
sebelum makan.

9. Kencing nanah:
6 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 2 jari kulit kemboja, 1 jari
rimpang temulawak, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 4 gelas

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, dingin, Anti radang. Masuk meridian jantung, hati dan paru. Buah: Peluruh dahak, pembersih darah, menambah napsu makan, penurun panas, penyegar badan. Bunga: Memacu enzim pencernaan. Daun: Peluruh haid, pencahar, perangsang muntah, penurun panas. KANDUNGAN KIMIA: Daun: Momordisin, momordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Buah: Karantin, hydroxytryptamine, vitamin A,B dan C. Biji: Momordisin.

Sumber : Sentra Informasi IPTEK

Bitter melon ( Momordica charantia )

From Wikipedia, the free encyclopedia
Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Cucurbitales
Family: Cucurbitaceae
Genus: Momordica
Species: M. charantia
Binomial name
Momordica charantia
Descourt.

Momordica charantia is a tropical and subtropical vine of the family Cucurbitaceae, widely grown for edible fruit, which is among the most bitter of all vegetables. English names for the plant and its fruit include bitter melon or bitter gourd (translated from Chinese: 苦瓜; pinyin: kǔguā)

The original home of the species is not known, other than that it is a native of the tropics. It is widely grown in South and Southeast Asia, China, Africa, and the Caribbean.


The herbaceous, tendril-bearing vine grows to 5 m. It bears simple, alternate leaves 4-12 cm across, with 3-7 deeply separated lobes. Each plant bears separate yellow male and female flowers.

The fruit has a distinct warty looking exterior and an oblong shape. It is hollow in cross-section, with a relatively thin layer of flesh surrounding a central seed cavity filled with large flat seeds and pith. Seeds and pith appear white in unripe fruits, ripening to red; they are not intensely bitter and can be removed before cooking. However, the pith will become sweet when the fruit is fully ripe, and the pith's color will turn red. The pith can be eaten uncooked in this state, but the flesh of the melon will be far too tough to be eaten anymore. Red and sweet bitter melon pith is a popular ingredient in some special southeast Asian style salad. The flesh is crunchy and watery in texture, similar to cucumber, chayote or green bell pepper. The skin is tender and edible. The fruit is most often eaten green. Although it can also be eaten when it has started to ripen and turn yellowish, it becomes more bitter as it ripens. The fully ripe fruit turns orange and mushy, is too bitter to eat, and splits into segments which curl back dramatically to expose seeds covered in bright red pulp.

Bitter melon comes in a variety of shapes and sizes. The typical Chinese phenotype is 20 to 30 cm long, oblong with bluntly tapering ends and pale green in color, with a gently undulating, warty surface. The bitter melon more typical of India has a narrower shape with pointed ends, and a surface covered with jagged, triangular "teeth" and ridges. Coloration is green or white. Between these two extremes are any number of intermediate forms. Some bear miniature fruit of only 6 - 10 cm in length, which may be served individually as stuffed vegetables. These miniature fruit are popular in Southeast Asia as well as India.

Culinary uses
A small green bitter melon (front) and a scoop of Okinawan gōyā chanpurū stirfry (back)Bitter gourd (boiled, drained, no salt)
Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
Energy 20 kcal 80 kJ
Carbohydrates 4.32 g
- Sugars 1.95 g
- Dietary fiber 2.0 g
Fat 0.18 g
- saturated 0.014 g
- monounsaturated 0.033 g
- polyunsaturated 0.078 g
Protein 0.84 g
Water 93.95 g
Vitamin A equiv. 6 μg 1%
Thiamin (Vit. B1) 0.051 mg 4%
Riboflavin (Vit. B2) 0.053 mg 4%
Niacin (Vit. B3) 0.280 mg 2%
Vitamin B6 0.041 mg 3%
Folate (Vit. B9) 51 μg 13%
Vitamin B12 0 μg 0%
Vitamin C 33.0 mg 55%
Vitamin E 0.14 mg 1%
Vitamin K 4.8 μg 5%
Calcium 9 mg 1%
Iron 0.38 mg 3%
Magnesium 16 mg 4%
Phosphorus 36 mg 5%
Potassium 319 mg 7%
Sodium 6 mg 0%
Zinc 0.77 mg 8%

Percentages are relative to US
recommendations for adults.
Source: USDA Nutrient database
Bitter melons are seldom mixed with other vegetables due to the strong bitter taste, although this can be moderated to some extent by salting and then washing the cut melon before use.

Bitter melon is often used in Chinese cooking for its bitter flavor, typically in stir-fries (often with pork and douchi), soups, and also as tea.

It is also a popular vegetable in Indian and Pakistani cooking, where it is often prepared with potatoes and served with yogurt on the side to offset the bitterness, or used in sabji. Bitter melon is stuffed with spices and then fried in oil, which is very popular in Punjabi Cuisine. It a popular food in Tamil Nadu and referred as பாகற்காய் (Pagarkai) slangly called as Pavakkai பாவக்காய். Bitter Gourd is popular in the cuisine of South Indian state of Kerala. They use it for making a dish called thoran mixed with grated coconut, theeyal and pachadi. This is one common medicinal food for diabetics. In Karnataka, the term used for bitter gourd is

haagalakai (ಹಾಗಲಕಾಯಿ) and used in preparation of a delicacy called gojju (ಗೊಜ್ಜು). In Andhra Pradesh, it is called as " Kaakarakaaya " (కాకరకాయ). Popular recipes are curry, deep fry with pea nuts (ground nuts) , 'Pachi Pulusu' (కాకరకాయ పచ్చి పులుసు), a kind of soup made up of boiled Bitter Melon, fried onions and other spices.

Bitter melon is rarely used in mainland Japan, but is a significant component of Okinawan cuisine.

In Indonesia, bitter melon is prepared in various dishes, such as stir fry, cooked in coconut milk, or steamed.

In Vietnam, raw bitter melon slices consumed with dried meat floss and stuffed to make bitter melon soup with shrimp are popular dishes. Bitter melons stuffed with ground pork are served as a popular summer soup in the South.

It is prepared in various dishes in the Philippines, where it is known as Ampalaya. Ampalaya may also be stir-fried with ground beef and oyster sauce, or with eggs and diced tomato.

A very popular dish from the Ilocos region of the Philippines, pinakbet, consists mainly of bitter melons, eggplant, okra, string beans, tomatoes, lima beans, and other various regional vegetables stewed with a little bagoong-based stock.

The young shoots and leaves may also be eaten as greens; in the Philippines, where bitter melon leaves are commonly consumed, they are called dahon (leaves) ng ampalaya.

The seeds can also be eaten, and have a sweet taste; but are known to cause nausea.

In Nepal bitter melon is prepared in various ways. Most prepare it as fresh achar (a type of salsa). For this the bitter gourd is cut into cubes or slices and sautéed covered in little oil and a sprinkle of water. When it is softened and reduced, it is minced in a mortar with few cloves of garlic, salt and a red or green pepper. Another way is the sautéed version. In this, bitter gourd is cut in thin round slices or cubes and fried (sauteed) with much less oil and some salt, cumin and red chili. It is fried until the vegetable softens with hints of golden brown. It is even prepared as a curry on its own, or with potato; and made as stuffed vegetables.

In Pakistan bitter melon is available in the summertime, and is cooked with lots of onions.

A Malaysian-style bitter melon dish, cooked with sambal, onion, and red bird's-eye chili peppersA traditional way to cook bitter melon curry is to peel off the skin and cut into thin slices. It is salted and exposed to direct sunlight for few hours to reduce its bitterness. After a few hours, its salty, bitter water is reduced by squeezing out the excess by hand. Then it's rinsed with water a few times. Then fried in cooking oil, with onions also fried in another pan. When the onions have turned a little pink in color, the fried bitter melon is added to them. After some further frying of both the onions and bitter melon, red chili powder, turmeric powder, salt, coriander powder, and a pinch of cumin seeds are also added. A little water can be sprinkled while frying the spices to prevent burning. Then a good amount of tomato is added to the curry, with green chillies, according to taste. Now the pan is covered with a lid, heat reduced to minimum, the tomatoes reduce, and all the spices work their magic. The curry is stirred a few times (at intervals) during this covering period. After half an hour or so, the curry is ready to serve, with soft hot flatbreads (chappatis, چپاتی) and yogurt chutney.

Another dish in Pakistan calls for whole, unpeeled bitter melon to be boiled and then stuffed with cooked ground beef. In this dish, it is recommended that the bitter melon be left 'debittered'. It is either served with hot tandoori bread, naan, chappati, or with khichri (a mixture of lentils and rice).

Medicinal uses
Bitter melons have been used in various Asian traditional medicine systems for a long time [1]. Like most bitter-tasting foods, bitter melon stimulates digestion. While this can be helpful in people with sluggish digestion, dyspepsia, and constipation, it can sometimes make heartburn and ulcers worse. The fact that bitter melon is also a demulcent and at least mild inflammation modulator, however, means that it rarely does have these negative effects, based on clinical experience and traditional reports.

Though it has been claimed that bitter melon’s bitterness comes from quinine,[2] no evidence could be located supporting this claim. Bitter melon is traditionally regarded by Asians, as well as Panamanians and Colombians, as useful for preventing and treating malaria. Laboratory studies have confirmed that various species of bitter melon have anti-malarial activity, though human studies have not yet been published [3].

In Panama bitter melon is known as Balsamino. The pods are smaller and bright orange when ripe with very sweet red seeds, but only the leaves of the plant are brewed in hot water to create a tea to treat malaria and diabetes. The leaves are allowed to steep in hot water before being strained throughly so that only the remaining liquid is used for the tea.

Laboratory tests suggest that compounds in bitter melon might be effective for treating HIV infection [4]. As most compounds isolated from bitter melon that impact HIV have either been proteins or glycoproteins lectins), neither of which are well-absorbed, it is unlikely that oral intake of bitter melon will slow HIV in infected people. It is possible oral ingestion of bitter melon could offset negative effects of anti-HIV drugs, if a test tube study can be shown to be applicable to people [5]. In one preliminary clinical trial, an enema form of a bitter melon extract showed some benefits in people infected with HIV (Zhang 1992). Clearly more research is necessary before this could be recommended.

The other realm showing the most promise related to bitter melon is as an immunomodulator. One clinical trial found very limited evidence that bitter melon might improve immune cell function in people with cancer, but this needs to be verified and amplified in other research [6]. If proven correct this is another way bitter melon could help people infected with HIV.

Folk wisdom has it that ampalaya helps to prevent or counteract type-II diabetes. A recent scientific study at JIPMER, India has proved that ampalaya increases insulin sensitivity[7]. Regardless of its efficacy in this regard, it is sold in the Philippines as a food supplement and elixir for this purpose. Studies so far demonstrate improvement but not cure in some diabetic parameters.

Bitter Melon contains four very promising bioactive compounds.
These compounds activate a protein called AMPK, which is well known for regulating fuel metabolism and enabling glucose uptake, processes which are impaired in diabetics.

("We can now understand at a molecular level why bitter melon works as a treatment for diabetes," said David James, director of the diabetes and obesity program at the Garvan Institute of Medical Research in Sydney.

"By isolating the compounds we believe to be therapeutic, we can investigate how they work together in our cells.")

Various cautions are indicated. The seeds contains vicine and therefore can trigger symptoms of favism in susceptible individuals. In addition, the red arils of the seeds are reported to be toxic to children, and the fruit is contraindicated during pregnancy.

Names in other languages
Bitter melons being fried in Kaohsiung, Taiwan.Austronesian languages
Chavacano: amargozo
Ilocano: paria
Ibanag: apape`
Indonesian: pare
Malay and Indonesian: peria, pare, or parai
Tagalog: ampalaya
Bikol: marigoso
Dravidian languages

Kannada: hāgala kāyi
Malayalam: kaipakka, pavakkya
Tamil: பாகற்காய் pākaṛkāi, பாகற்காய் pavakka
Telugu: కాకర kākara
Tulu: kānchaal
Indic languages

Assamese: kerela
Bengali: করল্লা kôrolla
Bishnupriya Manipuri: কারল karol
Gujarati: કારેલું kāreluṃ
Hindi: करेला karelā
Konkani: kārate
Marathi: कारले kārle
Nepali: tito karela
Oriya: kalara
Punjabi: ਕਰੇਲਾ karelā
Sinhalese: karawila
Trinidad Hindi: karailī
Urdu کریلا karelā
Japonic languages

Japanese: nigauri (苦瓜, nigauri?), tsurureishi (蔓茘枝, tsurureishi?), usually gōya (ゴーヤ, gōya?)
Okinawan: gōyā
Sino-Tibetan languages

Mandarin: 苦瓜 (kǔ guā)
Taiwanese (Min-nan): khó͘-koe (苦瓜)
Burmese: kyethinkhathee
Other Indo-European languages

Danish: bitteragurk
Dutch: sopropo
French: margose
German: Balsambirne
Persian: کمبوزه komboze
Portuguese: melão-de-são-caetano
Spanish: carela or cundeamor
Other languages

Arabic: حَنضل hanzal
Haitian Creole: asosi
Jamaica: cerasee
Korean: 여주 yôju
Thai: มะระจีน marajin or มะระ mara
Trinidad and Tobago: caraili.
Turkish: kudret narı
Vietnamese: khổ qua (southern dialect), mướp đắng (northern dialect)
Yoruba: ejirin

Source : From Wikipedia, the free encyclopedia